Untuk itu, Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) berupaya meningkatkan wirausaha mulai dari lulusan pendidikan tinggi.

Intan Ahmad, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti menjelaskan kementerian memiliki program pengembangan wirausaha untuk mahasiswa.

Tujuannya, agar setiap penelitian mahasiswa tidak berhenti pada publikasi. Bisa dilanjutkan pada pengembangan wirausaha bekerja sama dengan dosen atau teman dari jurusan yang berbeda.

”Peran entrepreneur dalam menentukan kemajuan suatu bangsa atau negara telah dibuktikan oleh beberapa negara maju seperti Amerika, Jepang, Singapura dan Malaysia,” jelasnya dalam kelas Inspirasi “Entrepreneurs Wanted” di Gedung Robotika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Rabu (15/3/2017).

Dikatakannya, Indonesia hanya memiliki 0,18 persen pengusaha alias kurang dari 1 persen dari jumlah penduduk saat ini.

Padahal untuk membangun ekonomi bangsa, menjadi bangsa yang maju, dibutuhkan minimal 2 persen wirausaha dari populasi penduduknya, atau dibutuhkan sekitar 4,8 juta wirausaha di Indonesia saat ini.

”Di Indonesia, usaha-usaha untuk menanamkan jiwa dan semangat kewirausahaan diperguruan tinggi terus digalakkan dan ditingkatkan, tentunya dengan berbagai metode dan strategi yang membuat mahasiswa tertarik untuk berwirausaha,” lanjutnya.

Menurutnya menjadi wirausaha tak harus dalam pekerjaan, tapi kemampuan seseorang mengenali peluang.

Ia juga menjelaskan pengalamannya saat menjadi dosen di Institut Teknologi Bandung, sejumlah mahasiswa berhasil membuat inovasi yang bermanfaat. Kemudian di komersialkan dan menjadi bentuk wirausaha yag diteruskan hingga kuliah.

”Ide-ide potensial bisa dikembangkan dari tingkat universitas. Jadi lulusannya tak hanya job seeker, tapi juga job creator,”lanjutnya.

Sumber : http://surabaya.tribunnews.com/2017/03/15/lulus-kuliah-tak-harus-kerja-ini-harapan-dirjen-pembelajaran-dan-kemahasiswaan-kemenristekdikti