Sigit  Armiyanto beserta tim yang merupakan petarung di kelas Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM GT) mengangkat konsep pembuatan teknologi kapal tanpa awak berbasis intenet guna meningkatkan sektor keamanan maupun produksi ikan di perairan Natuna. PKM ini dikonsepkan untuk membantu pemerintah Indonesia dalam menjaga perairan Indonesia dari kapal asing.

Tampil sebagai presenter kelima, tim ini mendapat banyak pertanyaan dari juri.  Sigit mengatakan, meski mendapat banyak pertanyaan dari juri. timnya berhasil menjawab pertanyaan dengan baik. "Karena tampil hari kedua, jadi kami lebih siap dengan pertanyaan baru. Hampir semua pertanyaan yang ditanyakan juri hari ini sudah pernah ditanyakan saat simulasi dan klinik bersama dosen pembimbing," ujar mahasiswa Departemen Elektro tersebut.

Lanjut, ia bercerita pada sesi pertanyaan, timnya sempat ditantang oleh juri terkait investor untuk pembangunan kapal ini dan juga keterlibatan pemerintah. "Diskusi yang paling menarik ialah saat tim kami dihadapkan pada pertanyaan bagaimana jika pemerintah tidak mau berinvestasi pada rencana proyek PKM kami ini,"tuturnya.

Tapi tim ini dapat menjawab pertanyaan juri dengan baik. Mereka sepakat tidak akan memberikan ide tersebut pada investor asing karena tujuan awal adalah membantu pemerintah serta adanya pembuatan ide ini ialah karena urgensi pemerintah saat ini yang gencar untuk melindungi sumber daya laut Indonesia.

Tak berhenti disitu, diskusi selanjutnya lebih menarik lagi ketika tim juri kembali lagi menanyakan mengenai alternatif yang dilakukan ketika pemeritah berganti dan ketika pemerintah tidak mau memprioritaskan proyek mereka.

"Diskusi pertanyaan tentang kerja sama dan investor ini berlangsung cukup panjang, tapi Alhamdulilah kami bisa menjawab dengan baik. Meskipun sempat membuat grogi di awal tapi tim kami bisa mengatasinya dengan lancar,"jelasnya pada ITS Online. (jel/ven)