Menurut Dr.Ir. Ali Musyafa, M.Sc., Koordinator Pusat Studi Energi ITS menjelaskan bahwa maksud dan tujuan acara capacity building manajemen energi adalah mentransformasi pengetahuan manajemen energi kepada anggota Pusat Studi Energi. ”Penguatan sumber daya penting dilakukan untuk pengembangan peran dan kontribusi lembaga untuk institusi dan bangsa”, ungkap Ali.
Ali menambahkan bahwa saat ini perkembangan ilmu manajemen energi sudah semakin baik. ”Implementasi ilmu manajemen energi terus berkembang dan saat ini banyak industri yang telah mewajibkan manajemen energi sebagai perhatian utama”, ungkapnya.
”Bahkan, sejak awal tahun 2017, manajemen energi telah wajib diterapkan di dunia industri”, imbuhnya.
Sebagaimana diketahui bahwa Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009 mengamanatkan bahwa pengguna energi yang menggunakan energi lebih besar atau sama dengan 6.000 (enam ribu) Ton Oil Equivalent per tahun wajib menerapkan manajemen energi. Adapun manajemen energi dilakukan antara lain dengan menunjuk Manajer Energi bersertifikat kompetensi sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
Menurut Ali Musyafa, dalam manajemen energi yang penting dan perlu dipahami diantaranya terkait adanya kegiatan audit energi. ”Secara praktis, setiap industri dan pemerintahan kabupaten kota, saat ini harus mengikuti proper yang meliputi konformiti masalah lingkungan, masalah energi, masalah air dan masalah limbah B3”, jelasnya.
”Masalah itu semua harus ditangani secara terintegrasi. Bila tidak dilaksanakan, maka bisa diberi status hitam yang berujung pada kegiatan penutupan usaha”, ungkap Ali.
Kegiatan pelatihan diklat manajemen energi ini diikuti oleh peserta dari unsur dosen dan anggota pusat studi energi di lingkungan kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Harapan digelarnya agenda ini untuk menambah tenaga ahli manajemen energi di kampus ITS Surabaya. ”Dari pelatihan ini, ITS termasuk sebagai agen manajer energi yang siap melayani pelatihan dan pengembangan manajemen energi, karena telah memiliki trainer dan tenaga ahli yang semakin banyak dan kompeten di bidangnya,” jelasnya.
”Sebagai rencana tindak lanjut dari kegiatan ini, pusat studi energi ITS juga akan memberikan pelatihan kepada para dosen dan peneliti di sejumlah kampus PTN dan PTS lainnya di Jawa Timur dan kampus di kawasan Indonesia Timur”, imbuhnya. (Humas ITS)
