Meski sempat digoyahkan oleh berbagai permasalahan yang menimpa tim, kini tim 'Hantu Laut' Perkapalan ITS boleh tersenyum puas. Setelah kurang lebih dua bulan mereka harus merelakan waktu, tenaga dan pikiran untuk proses produksi kapal. Dan kini, QUEEN, kapal yang akan mengantar mereka berlaga di even nasional, Indonesia Challenge, telah berhasil mereka selesaikan.

"Pembuatan kapal ini bisa dikatakan cukup rumit. Mulai dari model yang telah dimodifikasi dari model aslinya, geladak hingga dudukan yang semua pengerjaannya membutuhkan ketelitian dan kesabaran," tutur Ulfa, anggota tim.

Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Zaini. "Kalau model aslinya itu tidak pakai dayung oars tapi pakai dayung paddle. Dan waktu untuk pembuatan dayung saja tidak cukup seminggu," ujar Zaini, tim produksi yang juga merangkap sebagai tim penggali dana.

Menjelang peluncuran kapal menuju Kenjeran, tim yang beranggotakan 18 personil ini mengundang kajur dan beberapa dosen T. Perkapalan, selaku pembimbing dan penasehat selama pembuatan kapal, untuk memberikan sedikit pengarahan sebelum peluncuran kapal sekaligus pengarahan sebelum keberangkatan tim ke Tanjung Benoa.

"Saya sangat menghargai usaha kalian dan saya berikan dukungan penuh untuk keberhasilan kalian nantinya. Satu yang saya pesankan, bahwa kemenangan tim dalam perlombaan di Bali nanti bukanlah satu -satunya tujuan utama. Karena, semangat untuk tetap menjaga kelestarian budaya melalui even inilah yang harus kita junjung tinggi. Kalaupun kalian tidak menang, jadikanlah ini sebagai pengalaman yang sangat berharga," pesan Pak Maharjo, dosen T. Perkapalan.

Kapal dengan panjang 10 m dan tinggi 0,7 m itu rencananya akan diluncurkan hari ini, Jum’at (30/1) pukul 2 siang. "Tadi pagi jam 6, QUEEN sudah kita angkut ke Kenjeran pakai trailer tapi belum tercelup ke air. Dan rencananya siang ini kapal akan kita luncurkan ke air sekalian kita latihan. Ini latihan yang pertama kali menggunakan kapal sendiri," ungkap Imran, koordinator tim 'Hantu Laut'.(sept/har)