Digelar Sabtu (29/10), seminar hasil kerjasama antara Jurusan Teknik Kimia dengan Frisian Flag Indonesia ini menghadirkan langsung Manajer Riset dan Pengembangan Teknologi, Aryono Bambang Ardhyo. Berlangsung di Gedung Perpustakaan ITS, pria yang akrab disapa Aryo ini membagi cara jitu dalam meningkatkan kualitas tim kepada mahasiswa.
"Kualitas tim yang baik dimulai dari manajemen diri yang baik pula oleh setiap individu di dalamnya," ucap Aryo.
Pria yang telah berkarir selama lebih dari 20 tahun di Frisian Flag Indonesia ini menyampaikan bahwa kunci utama memanajemen diri terletak pada segitiga kompetensi yang wajib dimiliki oleh setiap individu. Adalah sikap, kemampuan, dan pengetahuan yang menjadi indikator kualitas diri dalam meningkatkan kualitas tim.
"Segitiga ini yang nantinya akan kalian temukan ketika terjun ke dalam tim di dunia kerja," tambahnya.
Dimulai dari sikap, setiap individu harus memiliki sikap yang sesuai dengan porsinya. Aryo mencontohkan bahwa seorang manajer harus berperilaku seperti manajer tanpa memandang rendah karyawannya. Seperti kebiasaan menyapa karyawan setiap pagi, komitmen terhadap hal-hal yang dianggap remeh dan tetap menjaga hormat dan sopan santun kepada setiap karyawannya.
"Sikap kita akan menjadi cerminan bagi kepuasan kerja karyawan kita. Memang sulit diukur namun akan nampak pada kebiasaan sehari-hari," terang pria asal Malang ini.
Berikutnya adalah kemampuan. Sebagai seorang manajer yang baik, tambahnya, meningkatkan kemampuan masing-masing karyawan adalah suatu keharusan. Banyaknya perbedaan kemampuan di antara masing-masing karyawan lah yang menjadi tantangan utama.
"Setiap individu dalam tim adalah aset yang harus dikembangkan. Meski berbeda, semuanya punya jalan masing-masing untuk menuju puncak karirnya," papar Aryo.
Terakhir, tips yang tak boleh luput adalah pengetahuan setiap peserta seminar, yaitu semakin tinggi pengetahuan maka akan semakin mudah dalam mengembangkan diri. Hal ini berhubungan erat dengan kemauan belajar yang tinggi.
"Saat ini semua perusahaan gencar mencari mereka yang mau belajar di banyak bidang," pungkas alumnus Universitas Indonesia ini. Menurutnya, sudah tidak bisa lagi anak ekonomi hanya belajar ekonomi saja, harus dipaksa untuk mau terjun ke semua bidang. "Semakin banyak belajar maka semakin baik pula kualitasmu dalam membangun kualitas tim," pungkasnya. (arn/oti)