Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mendorong terciptanya sinergi antar perguruan tinggi di Indonesia. Sinergi yang dimaksud yaitu antara perguruan tinggi yang telah berpengalaman dalam menjalankan fungsi KUI dengan perguruan tinggi lain yang tengah berupaya meningkatkan peran KUI.
Tak heran, dalam acara tersebut, UPT KHI ITS atau biasa disebut International Office (IO) ITS ini secara intensif membagi practical knowledge berdasarkan pengalamannya. "Kami ingin membagi pengalaman pengelolaan IO ITS ke KUI universitas lain yang memang sedang butuh pengembangan, " jelas Mar’atus Sholihah ST MT staf IO ITS.
Mar’atus menambahkan, pelatihan ini merupaan kali kedua diselenggarakan ITS. Acara serupa pernah digelar 2014 silam atas instruksi Kemenristekdikti. Selain digelar atas inisiatif ITS sendiri, acara tahun ini berbeda dari segi materi yang disampaikan. Sebab, pebelumnya pelatihan hanya fokus pada pengelolaan website, sistem informasi, dan media sosial KUI.
"Sedangkan tahun ini materinya mencakup seluruh aspek pengelolaan, termasuk mahasiswa asing, mobility ke luar negeri, program short course, dan menyusun MoU," ujar wanita yang menempuh pendidikan masternya di Universitas Porto Portugal tersebut.
Tak heran, Mar’atus mengaku banyak pelajaran baru yang didapat dari pelatihan tersebut, baik bagi ITS maupun bagi para peserta. "Karena tidak hanya kami yang membagi pengalaman, semua peserta juga saling berbagi cerita tentang tantangan yang dihadapi selama mengelola KUI," tutur Mar’atus.
Di akhir, wanita yang juga dosen Jurusan Teknik Industri ini berharap KUI universitas lain dapat belajar dari best practice yang telah dilakukan ITS agar dapat diterapkan di universitas masing-masing. "Ini juga merupakan peluang bagi ITS untuk memperluas kerjasama dengan universitas lain guna bersama-sama menyukseskan internasionalisasi di Indonesia," tutupnya. (ayi/guh)