Seminar yang digelar atas kerjasama Jurusan Teknik Kimia ITS dengan Frisian Flag Indonesia ini secara khusus mengundang Samuel Pandu Amarta, Pendiri F Project untuk memaparkan teknik jitu membangun kerjasama tim yang baik. Bertempat di Gedung Perpustakaan ITS, pria alumnus Universitas Indonesia ini tak segan mengumbar berbagai tipsnya.
"Sama seperti F Project yang terinspirasi dari Hukum Newton II dimana gaya merupakan perkalian dari massa dan akselerasi, sedangkan organisasi merupakan massa itu sendiri. Sehingga saya di sini hadir untuk membantu kalian melakukannya," jelas pria yang akrab disapa Sam ini.
Dirinya menjelaskan ada empat kunci utama dalam membangun kerjasama tim yang baik. Salah satu diantaranya adalah kejelasan tujuan atau clear goals. Menurutnya, setiap organisasi akan berjalan dengan baik apabila memiliki tujuan yang jelas dan detail.
"Harus spesifik dan memiliki kesamaan terukur bagi setiap anggotanya," ujarnya.
Kunci penting lainnya adalah kejelasan peran atau clear roles. Dalam menjalankan pekerjaan, sebuah organisasi diwajibkan mengetahui perannya. Banyak sekali organisasi yang hanya melanjutkan tradisi atau kebiasaan tahun-tahun sebelumnya tanpa mau berubah dan berinovasi. Hal ini lah yang akan membuat sebuah organisasi berjalan di tempat.
"Begitu pula dengan peran anggotanya. Setiap anggota punya kemampuan yang berbeda, peran mereka juga pasti tidak sama," tambah Sam.
Di samping itu, kejelasan aturan atau clear rules dan kejelasan cara bekerja atau clear way of work juga tak boleh ketinggalan. Pasalnya aturan yang jelas serta komunikasi yang baik adalah sarana yang mampu menjaga kenyamanan di dalam organisasi.
"Jika kalian adalah pemimpin sebuah tim, yang tidak boleh kalian lupakan adalah kejujuran dalam melakukan setiap pekerjaan. Fair di awal kepada setiap anggota. Tunjukkan kemungkinan terburuknya," tekannya.
Tak hanya itu, pria yang pernah menjadi finalis Danamon Young Leader Award 2009 lalu ini juga membocorkan cara merekrut anggota tim yang tepat. Mulai dari menghindari subjektivitas, mencari anggota sesuai kebutuhan tim, merekrut dari tim kecil dahulu hingga larangan untuk bermain perasaan dalam sebuah tim.
"Kenali dirimu, lalu cari anggota yang mampu melengkapimu dan yang lebih penting, tidak boleh ada kata baper (bawa perasaan)," pungkas pria yang sempat mengenyam studi manajemen ini. Jika ingin mengkritik, kritik kelakuannya bukan orangnya. Berikan respon yang sama ke setiap anggota dan ucapkan kata ajaib, yakni terima kasih, kerja bagus dan maaf. (arn/oti)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung