ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
30 September 2016, 07:09

Bangun Kepekaan Berprestasi Lewat Dialog Inspirasi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Terdapat tiga tokoh  yang menjadi sorotan utama dalam dialog tersebut. Mereka adalah Siti Fariya, peraih beasiswa dari SD hingga doktoral dan Jafni Zul Fahmi, inisiator proyek Indonesia 2026. Serta Rizki Adiwilis Prakoso General Manager Sapu Angin ITS. Masing-masing tokoh memeiliki kisah yang cukup spesial. 

Seperti Siti Fariya misalnya, dengan keteguhan, kerja keras, dan motivasi kuat dari orangtuanya, ia berhasil menghancurkan stigma bahwa pendidikan tinggi adalah milik orang kaya. Dengan modal telaten, ia dengan gigih mengejar beasiswa dari sekolah dasar hingga pendidikan doktoral. 
"Hanya motivasi orangtua yang menguatkan saya setiap saya gagal dalam dunia pendidikan. Kini, saya sangat bersyukur telah lulus magister dan akan segera terbang ke Inggris untuk lanjut S3," terangnya pada peserta diskusi. 
Cerita berbeda datang dari Rizki yang pernah merasa gagal dalam memimpin timnya ketika berlaga di London. Sebagai seorang manajer, Ia tak ingin kunjungan tim Sapu Angin ke London berakhir dengan hanya menjadi penonton. Insiden yang menghanguskan mobil buatan mereka ternyata tak menjadi alasan baginya untuk berpangku tangan. 
Bermodal semangat dari teman-teman di Indonesia, mereka menghimpun sisa sisa semangat dan membangkitkan kembali Sapu Angin meski dengan tampilan berbeda. "Kami tak ingin rekan-rekan yang telah bekerja keras selama berbulan bulan di ITS, pupus harapannya karena kecelakaan itu. Maka semaksimal mungkin, kami usahakan agar tetap bisa ikut lomba," tukas Rizki. 
Serupa tapi tak sama, kegigihan juga dicontohkan Jafni dalam proyek Indonesia 2026 nya. Ia mengaku pernah kesulitan meyakinkan teman-temannya untuk mengerjakan proyek itu. Berbagai cibiran dan cemooh ia terima. 
Namun, karena kecintaannya pada Indonesia, ia menyelesaikan proyek itu seorang diri. Tanpa ia duga, seorang temannya ternyata tergerak untuk melakukan publikasi yang akhirnya berhasil menarik perhatian jutaan masyarakat Indonesia. 
Bahkan ketika proyek itu disampaikan pada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), mereka berhasil mendapat respons yang memuaskan. "Video presentasi kami diminta diputar di kementrian," ucap Jafni bersemangat.  
Dikatakan Jafni, proyek tersebut masih membutuhkan dukungan masyarakat Indonesia agar pemerintah setuju mengajukan Indonesia menjadi tuan rumah piala dunia. Ia pun mengajak peserta turut mendukung proyek itu dengan cara menandatangani petisi  "Jangan lupa berikan dukungan anda dengan mengisi petisi di website indonesia2026.com," pungkasnya. (ven/hil)

Berita Terkait