ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
21 September 2016, 21:09

Menuju PTNBH, ITS Butuh Akuntan Handal

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Acara ini menghadirkan Prof Dr  Eddy Mulyadi Soepardi  CFr A CA, anggota III Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia sebagai pembicara utama. Kegiatan ini diikuti oleh semua pimpinan ITS mulai dari ketua jurusan, kepala badan, kepala bagian, hingga wakil rektor.
 
Untuk mengelola keuangan di perguruan tinggi sama halnya dengan mengelola keuangan di pemerintahan. "Sistem yang dianut adalah agency theory, terdiri dari legislatif, yudikatif dan eksekutif," jelas Eddy.  Rektor sebagai eksekutif, pegawai kampus sebagai legislatif, dan Majelis Wali Amanah (MWA) sebagai lembaga yudikatif yang harus berperan objektif dan berintegritas tinggi.

Guru Besar Akuntansi Universitas Padjajaran tersebut menjelaskan dalam kurun waktu empat tahun terakhir ditemukan adanya penyelewengan dana sebesar Rp 1 triliun di dunia perguruan tinggi. Dana yang seharusnya dialokasikan untuk penelitian dan riset ternyata tidak digunakan sebagaimana mestinya. "Setahun terakhir ada Rp 147  milyar dana negara yang belum dipertanggungjawabkan oleh perguruan tinggi di Indonesia,"  ujar pria kelahiran Bogor tersebut.

Korupsi ini dimulai dari penyusunan anggaran yang dilaporkan oleh perguruan tinggi. "Contohnya,  pembelian alat riset. Alat yang seharusnya bisa dibeli senilai Rp 5 milyar, namun di anggaran tertulis Rp 17 milyar. Proyek – proyek pembangunan kampus dengan negosiasi terhadap vendor dan membagi keuntungan bersama," jelas alumni Universitas Padjajaran ini.

Untuk mengurangi penyelewengan ini maka perlu pemahaman mitigasi resiko berupa risk share dan dilakukan tiga jenis pemeriksaan. "Ketiga pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu," tutur pria kelahiran 1954 tersebut.

Eddy menganjurkan agar manajemen dan transparansi keuangan di ITS dikelola oleh Satuan Pengaman Internal (SPI). "SPI sebaiknya merupakan lulusan akuntansi yang handal, berpengalaman, dan mengerti tata usaha negara. SPI akan bertugas membuat peta resiko," tuturnya.

Di akhir penjelasannya tersebut, ia berpesan agar ITS segera menindaklanjuti pembukuan dan transparansi keuangan kampus agar proses transisi PTN – BH telaksana dengan baik. Selain itu Ia pun mengajak agar seluruh pemimpin di ITS mendidik mahasiswa ITS melawan tindak korupsi sekaligus menjadi panutan bagi mahasiswanya.  (jel/guh)

Berita Terkait