ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
15 September 2016, 12:09

Kelola Padi via Smart Phone Karya ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Teknologi inovatif ini berasal dari tiga mahasiswa Jurusan Teknik Fisika. Yakni Ilham Bintang, Januar Ananta dan Firman Hartono. Teknologi yang mereka ciptakan memanfaatkan aplikasi Blue Core Tech Temp and Humidity  dan Arduino Bluetooth Control Device yang tersedia di google playstore. 

Dalam aplikasi mereka,  Blue Core Tech Temp and Humidity  berguna untuk mengecek kadar suhu dan air yang ada pada sawah, sedangkan Arduino Bluetooth Control Device digunakan sebagai remote controll yang dihubungkan pada sawah."Kemudian tim kami menggabungkan kedua aplikasi tersebut dengan koding khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan di sawah," jelas Ilham, sang ketua tim. 
Ketika suhu di sawah meningkat dan jumlah air kurang, maka aplikasi BlueCore akan memberikan peringatan pada petani untuk segera melakukan pengairan. "Sedangkan Arduino Bluetooth merupakan tombol on dan off  untuk membuka katup air, pupuk, pestisida yang sebelumnya sudah disiapkan di sawah," tutur mahasiswa asal Madiun tersebut. 
Firman Hartono, rekan Ilham  mengungkapkan sistem ini akan membantu petani untuk tetap bisa memantau sawah setiap waktunya. Tak hanya itu, sistem ini juga dilengkapi dengan alarm dengan sensor getar yang akan memberikan notifikasi pada telepon pintar petani jika sewaktu -waktu sawah mengalami perubahan suhu dan periode penyiraman sawah," jelasnya. 
Keunggulan dari sistem ini pun beragam. Diantaranya, sistem ini dapat menghemat biaya petani untuk menyewa pekerja dan membuat waktu petani lebih efisien.  Namun, Ilham dan Firman mengakui bahwa prototype yang mereka buat masih memiliki banyak kekurangan, khususnya dalam hal jarak. Saat ini, alat mereka hanya dapat memberikan notifikasi pada petani pada jarak 15-20 meter saja. 
Usai kompetisi ini, Ilham dan timnya ingin mengembangkan prototype ini menjadi alat sempurna yang bisa digunakan oleh petani. Ia dan timnya berencana merubah penggunaan bluetooth pada alat ini dengan frekuensi radio, agar petani dapat memantau sawah mereka dari jarak yang jauh yakni satu hingga dua kilometer. "Selain jarak, kami ingin memantapkan agar semua siklus kelola padi ini bisa secara otomatis tanpa menggunakan tombol on dan off " pungkasnya. (jel/gol)

Berita Terkait