ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
02 September 2016, 08:09

Mahasiswa Arsitek Sekarang Harus Memperhatikan Konteks

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Buku adalah jendela dunia yang menyimpan banyak pesan di dalamnya. Ridwan Kamil, Walikota Bandung yang dikenal Florian pun juga selalu mempertimbangkan konteks di setiap bangunannya. Terlihat dari banyaknya taman tematik yang memang dibuat untuk mewadahi aktivitas dan kebutuhan masyarakat.

Bangunan ikonik tidak lepas dari pemikiran konteks yang matang. Dipadu dengan desain fasad, pencahayaan, sirkulasi yang bagus, dan lain-lain. Taman Lansia Bandung dikatakan Florian, merupakan wujud arsitek dalam mengubah konteks secara keseluruhan. Lahan yang dulunya biasa-biasa saja mampu memberikan pengaruh besar kepada penggunanya lewat gubahan arsitektural.

"Terlebih fasilitas publik seperti taman merupakan proyek bersama-sama yang didanai pemerintah. Tidak semata mengenai fasilitas yang disediakan tapi bagaimana kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi," jelas pria yang telah mempersunting perempuan asal Kota Bandung, Jawa Barat ini.

Secara ekonomi, sambung Florian, juga pasti diperhatikan agar desain tetap berkelanjutan. Dimana fasilitas publik tidak harus dioperasikan oleh manusia agar menghemat pembiayaan. "Karena kita juga tidak ada duit untuk membayar mereka, pun pemerintah," ungkapnya. Karenanya di perpustakaan umum kebanyakan di Bandung toilet begitu penting keberadaannya. Meskipun terlihat sepele, namun masyarakat membutuhkannya dan dapat digunakan gratis.

Dengan konteks yang telah dipilih, misalkan saja tentang perwujudan lingkungan asri. Dikatakan Florian, sekalipun penghijauan buatan dilakukan maka hasil yang didapat tidaklah sebagus natural yang ada di alam. "Kita harus waspada terhadap apa yang yang kita terapkan saat mendesain, misalnya tentang ventilasi dan sebagainya," ungkapnya.

Projek Florian lainnya, yakni perumahan vertikal di Muara Angke. Dimana perkampungan ini merupakan tempat tinggal para nelayan yang menggantungkan hidupnya dari hasil menangkap dan berjualan ikan. "Konteksnya jelas, namun ada banyak aspek yang harus dilihat kendati banyak permasalahan pula yang ada di sini, mulai dari keamanan, kesehatan, hingga perilaku penggunanya," paparnya.

Namun dari semuanya, konteks terpenting yang harus dipertimbangkan menurut Florian adalah lingkungan dan sosial. Sebab, dua konteks tersebut mau tidak mau akan selalu menjadi landasan arsitek dalam mendesain. "Aspeknya luas, begitu juga dampak yang ditimbulkan dari kedua konteks tersebut," tukas pria yang sudah 1,5 tahun tinggal di Kota Bandung ini.(owi/akh)

Berita Terkait