Berbeda dengan aerator atau alat pemberi oksigen pada tambak lainnya yang menggunakan diesel. Eco Aerator memanfaatkan energi terbarukan yakni dengan tenaga surya dan angin. "Selama ini petani tambak tidak meraup untung banyak karena mahalnya diesel," ungkap Roikhanatun Nafi’ah yang akrab disapa Nafi’ ini.
Dengan inovasi tenaga angin dan surya pada aerator, biaya operasionalnya bahkan hampir tak ada. Sehingga sudah tentu petani tambak tidak perlu mengeluarkan biaya lebih dan meraup untung yang lebih besar pula.
Diakui Nafi’, ide awal inovasi ini berasal dari salah satu kakak tingkat Jatrifa dan Rizky. "Dari kakak tingkat Teknik Elektro 2011," tutur mahasiswa Teknik Industri 2012 ini.
Berkat inovasi tersebut, tim RJR menjadi salah satu wakil Indonesia dalam ajang Young South East Asean Leaders Initiative (YSEALI) World of Food Innovation Challenge. Tak tanggung-tanggung, mereka sampai pada babak semifinal ke Singapura untuk mengikuti bootcamp di sana, awal Juli lalu.
Pada sesi bootcamp tersebut, tim juga dibimbing langsung oleh mentor tingkat Asean untuk mengembangkan ide mereka. "Lombanya memang inovasi, tapi akan lebih baik lagi jika bisa sampai membuat prototype," terang Nafi’.
Sebelum sampai ke babak semifinal, RJR harus melalui seleksi awal yakni pemaparan konsep berbentuk tulisan dan video kreatif. Dari 206 tim se-Asean, terpilih sepuluh tim terbaik yang berhak maju ke semifinal termasuk RJR.
YSEALI World of Food Innovation Challenge adalah kompetisi yang diselenggarakan oleh YSEALI bekerjasama dengan United States Agency of International Development (USAID) Asia. Kompetisi ini digelar dengan tujuan meningkatkan ketahanan pangan regional dalam bidang agrikultur, aquakultur, dan perikanan melalui kontribusi ide-ide teknologi inovatif oleh mahasiswa Asean.
Saat ini, tim RJR sedang bersaing dengan sembilan tim lainnya yang mewakili negara-negara lain anggota Asean untuk mendapatkan satu dari tiga tempat sebagai finalis. Tiga finalis terpilih akan berkesempatan mempresentasikan idenya dalam Asean Committee on Science and Technology (COST) Meeting di Kamboja Oktober mendatang. Sebelumnya, RJR harus melalui tahap online presentation pada September ini untuk meraih posisi finalis tersebut. (dza/akh)