Diumumkan lolos pada Rabu malam (3/8), dua hari kemudian Nur dan tim sudah harus berangkat ke Bogor untuk menjalani latihan. Bersama dengan Afrizal Ma’arif, Prima Tama Setyasa, Viqhi Aswie serta Roikhanatun Nafi’ah, Nur mampu merampungkan poster maupun presentasi dalam jeda singkat. "Kami sampai lembur hingga jam dua malam," ujar Nafi, salah satu anggota tim.
Dalam karyanya, Nur beserta tim mengajukan gagasan untuk membangun kota baru masa depan di wilayah kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara. Ide tersebut didasari oleh rentang kesenjangan ekonomi yang tinggi antara ibukota dengan berbagai kota di wilayah indonesia timur, termasuk Halmahera.
Padahal, belakangan ini terkuak fakta bahwa terdapat kandungan feronikel di bumi Halmahera dalam jumlah yang cukup besar. Oleh karena itu, Nur dan tim terpikirkan untuk menciptakan konsep simbiosis dalam kawasan industri masa depan di kota Halmahera.
Siapa sangka, ide yang terinspirasi dari konsep simbiosis industri di Kalundborg, Denmark ini mampu menarik hati juri untuk memberikan penilaian tertinggi. "Speechless," itulah kata yang terucap dari Nur selaku ketua tim ketika ditemui ITS Online usai penyerahan medali.
Sebagai satu-satunya wakil dari ITS, menurutnya pencapaian oleh-oleh terbaik yang bisa diberikan untuk kampus ITS. "Bisa menyumbangkan emas sekaligus perak untuk ITS adalah sesuatu yang patut untuk disyukuri," ungkap Nafi mengakhiri. (qi/hil)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,