ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
04 Agustus 2016, 07:08

Hindari Serangan Jantung dengan Android

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Diungkapkan oleh Theo bahwa karya buatannya tersebut lebih efektif dibandingkan dengan karya pendeteksi penyakit jantung yang sudah ada selama ini. "Karya yang sudah ada hanya sebatas merekamnya sinyal jantung saja. Rekaman itu kemudian diberikan kepada dokter untuk dianalisa lebih lanjut," ungkap Theo.
Hal tersebut dirasakan kurang efektif karena indikasi serangan jantung tidak dapat dideteksi secara langsung. Oleh karena itulah diciptakan SHM, dimana fungsinya untuk memantau aktivitas jantung penggunanya setiap saat.
Dengan kata lain, ketika ada yang tidak beres dengan irama sinyal jantung, alat ini akan segera memberikan peringatan kepada penggunanya melalui aplikasi android.
SHM bekerja dengan cara menangkap sinyal jantung melalui tiga buah elektroda yang ditempelkan pada dada. Sinyal yang tertangkap akan diproses dan ditampilkan pada layar dalam bentuk gelombang. 
"Apabila dijumpai indikasi serangan jantung dari tampilan gelombang ini, SHM akan segera mengirim peringatan pada penggunanya," terang mahasiswa Jurusan Teknik Elektro ITS ini.
Selain itu, Theo juga menjelaskan bahwa jantung setiap orang memiliki batas maksimal yang berbeda dalam bekerja, yang secara umum dipengaruhi oleh umur mereka. Oleh karena itu, dibutuhkan semacam peringatan untuk membatasi aktivitas seseorang, guna menghindari resiko serangan jantung.
Peringatan yang dimaksud akan diberikan apabila aktivitas jantung pengguna melebihi poin 80 persen dari batas maksimalnya. "Kalau sudah melebihi 80 persen batas maksimalnya, pengguna harus segera beristirahat," tuturnya.
Theo sangat menyayangkan sikap kebanyakan orang yang cenderung mengabaikan resiko serangan jantung. Padahal gejala terhadap penyakit ini sebenarnya dapat dideteksi dengan banyak cara, termasuk alat ini. 
"Seperti berita kematian Mike Mohede yang sekarang sedang booming di sosial media. Sebenarnya gejala itu sudah dirasakan oleh mike, yaitu berupa nyeri di bagian dada, namun Ia justru mengabaikannya," curah Theo.
Dengan adanya alat ini, Theo berharap agar pengguna dapat lebih waspada dengan kondisi jantungnya. "Sehingga dimasa depan, angaka kematian karena serangan jantung dapat lebih ditekan," pungkasnya. (qi/oti)

Berita Terkait