"Besok pagi ada agenda di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), makanya saya kembali ke ITS lebih awal. Mumpung masih ada waktu, sekalian keliling ITS bareng temen sambil cari Pokemon," ungkap Achmad Fatoni kepada ITS Online sembari membolak-balik layar smartphone-nya.

Mahasiswa Jurusan Teknik Fisika ini mengaku, selain dirinya dan ketiga temannya ada pula beberapa orang yang juga melakukan aktivitas serupa. "Kelihatan banget kok, pegang smartphone sambil dibonceng naik motor. Kalau kami hanya sekedar jalan kaki, itung-itung sekalian olah raga," terangnya.

Pria asal malang ini mengungkapkan bahwa niat awal mereka sebenarnya adalah lari pagi di Gedung Olah Raga (GOR) ITS. "Mumpung masih libur, kami memutuskan untuk jalan-jalan ke GOR. Setelah itu keliling ITS sambil berburu Pokemon. Berasa seperti mahasiswa baru lagi, soalnya muter-muter gak jelas," candanya.

Mahasiswa yang ternyata adalah Santri di Pondok Pesantren Darussalam Keputih ini mengaku telah mendapati banyak Poke Stop pada beberapa titik di ITS. "Di Area Panjat Tebing, pintu masuk GOR, Gazebo Jurusan Biologi bahkan di manarul juga ada," terangnya bersemangat.

Ditanya perihal isu yang mengatakan banyaknya Poke Stop di area peribadatan, Toni mengaku tidak sepakat. "Di Manarul memang ada, tapi bukan berarti ada banyak. Jumlahnya tak berbeda jauh dengan titik-titik lainnya," bebernya.

Berbagai macam larangan untuk berburu Pokemon di masjid seperti yang ramai beredar pada sosial media juga tidak ia jumpai di Masjid Manarul Ilmi. "Dilarang sih tidak, tapi kami juga tahu diri untuk tidak memasuki masjid hanya demi memburu Pokemon," jelas alumni SMAN 1 Kepanjen ini.

Toni juga berpesan untuk berhati-hati saat berburu Pokemon, pasalnya ia sendiri mengaku telah terkena getahnya. "Badan sih sehat-sehat saja, tapi smartphone saya dan salah seorang teman sempat terjatuh hingga pelindungnya retak," tutupnya sambil diselingi sedikit tawa. (qi/akh)