Isu adanya sabotase semakin berkembang mengingat saat di arena serupa di Filipina. Saat itu, ketangguhan dan kehebatan mobil Sapu Angin ITS sempat membuat decak kagum tim juri dari Eropa karena capaian tim ITS melebihi rekor kejuaraan serupa di Eropa.
Menanggapi kabar burung tersebut, jajaran pimpinan ITS, antara lain Rektor dan Ketua Jurusan Teknik Mesin menepis dugaan adanya sabotase dalam musibah itu. "Kami tidak ingin berspekulasi, kami akan tunggu hasil pemeriksaan di sana dan kami juga akan menginvestigasi," ujar Ir Bambang Pramujati MSc Eng PhD selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.
Bambang menambahkan, Tim Sapu Angin akan melakukan investigasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali. "Investigasi dimulai sejak dalam persiapan untuk dimasukkan ke dalam peti kemas, pengiriman melalui jasa kargo udara, penurunan di tempat tujuan hingga pengangkutan ke arena lomba," ungkapnya.
Sementara itu Ir Witantyo MEngSc selaku dosen pembimbing juga menambahkan bahwa di ajang ini yang dinilai berbeda dengan saat lomba di Filipina. "Di ajang kali ini yang dinilai adalah kecepatan dengan konsumsi bahan bakar 90 persen dari hasil lomba di tingkat Asia. Jadi tidak lagi lomba irit-iritan bahan bakar," pungkasnya. (ifa/pus)
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas