Suntoyo ST MEng Ph D , dosen Jurusan Teknik Kelautan ITS, menyatakan Indonesia sebenarnya telah siap melakukan kegiatan reklamasi dari segi teknik. "Secara keseluruhan, teknologi yang ada di Indonesia sudah siap untuk kegiatan reklamasi, begitu juga dengan sumber daya manusia (SDM) terkait," jelasnya pada ITS Online.
Apalagi, menurut pria lulusan Universitas Tohoku ini, pengerukan dan pengubahan fungsi lahan merupakan hal yang sangat memungkinkan di Indonesia. "Teknologi Indonesia dapat dikatakan cakap dalam mengubah lahan tidak terbangun menjadi terbangun. Bahkan, Indonesia mampu meminimalisir dampak karena tidak kalah dengan teknologi negara lain," tekannya.
Hanya saja, ia sangat menyayangkan perijinan reklamasi dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) di Indonesia terlalu mudah dan dicampuri oleh urusan politik serta kepentingan pengembang. "Dengan demikian, muncul pro kontra dari berbagai pihak," tambahnya.
Suntoyo menekankan, seharusnya semua proyek reklamasi dilakukan melalui uji kelayakan AMDAL yang ketat. "Pemerintah dan akademisi baiknya harus kritis dalam uji kelayakan AMDAL, agar tidak kecolongan. Kalau AMDAL sudah lolos uji yang komprehensif dan tidak memihak, maka reklamasi tidak menjadi masalah di Indonesia," tegas pria berkacamata ini. (jel/pus)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,