ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
31 Mei 2016, 23:05

ITS Perkuat Kerja Sama dengan Perancis

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Wakil Rektor bidang Penelitian, Inovasi, dan Kerjasama ITS, Prof Dr Ketut Buda Artana ST MSc saat ditemui ITS Online mengungkapkan, saat ini ITS telah memiliki 17 nota kesepahaman (MoU) dengan beberapa perguruang tinggi di Perancis. Kini ITS mengusulkan untuk memperkuat kerjasama kedua belah pihak di bidang penelitian secara bersama.

Ketut menginginkan ITS dapat mengembangkan penelitian dan publikasi dalam kerangka konsorsium. Dalam hal ini ITS dapat bermitra dengan perguruan tinggi di Perancis dalam topik tertentu yang strategis. "Contohnya maritim, industri kreatif, teknologi informasi, energi, dan lingkungan yang dapat bermanfaat untuk Indonesia," ujarnya seusai pertemuan.

Selain itu dalam menyambut konferensi United Nations Human Settlements Program (UN Habitat) pada Juni mendatang, Guru Besar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan itu menyebutkan, ITS berniat menggelar workshop bersama dengan universitas di Perancis untuk memeriahkan kegiatan dunia tersebut. Tak hanya itu, Ketut juga berencana memberdayakan alumni ITS di Perancis untuk berdiskusi bersama dalam suatu forum.

ITS, kata Ketut, juga akan berpartisipasi dalam Horizon 2020. Ini merupakan kerangka program pengembangan penelitian dan teknologi yang digagas masyarakat Eropa. "Di Horizon 2020 ini akan ada pertukaran mahasiswa, dosen, dan staf. Dananya berasal dari European Communities," ungkap pria yang meraih gelar doktor dari Universitas Kobe di Jepang tersebut.

Menyoal kerjasama yang telah terjalin dengan organisasi di Perancis lainnya, seperti Institut Francais, kata Ketut akan tetap dilanjutkan. Tahun ini akan kembali digelar Institut Francais Indonesia (IFI) Festival dengan beragam acara seperti seminar, pameran, diskusi, dan pemutaran film. "Tahun ini temanya ialah pangan, termasuk manajemen sumber daya perairan. Kita akan menggandeng Jurusan Arsitektur serta Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK)," terangnya.

Ketut berharap, kerjasama yang terjalin dengan Perancis ini dapat meningkatkan jumlah dan kualitas penelitian di ITS. Meski demikian, Ketut mengaku faktor bahasa menjadi kendala yang sering ditemui dalam kerjasama tersebut. "Warga Perancis sangat menjunjung tinggi bahasa mereka, hal ini sangat menyulitkan kita ketika berkomunikasi, karena tak banyak dari mereka yang bisa berbahasa Inggris," jelasnya. (fai/mis).

Berita Terkait