ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
30 April 2016, 20:04

Ingin Menulis Novel, Apa Saja Strateginya ?

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Bara, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa terdapat beberapa strategi dalam teknik kepenulisan. "Yang saya lakukan ketika mengawali tulisan adalah, membayangkan orang yang akan membaca adalah orang yang sangat bosan, suntuk, bete. Sehingga kita bertugas untuk menghibur mereka." ujarnya.

Untuk menangkap perhatian pembaca di awal, pria kelahiran Pontianak itu menyarankan untuk membuka cerita dengan sebuah masalah. "Masalah itu adalah hal yang menarik. Buat pembaca penasaran dengan hal-hal ganjil, atau tersirat," ujarnya.

Ia menegaskan, hal yang harus diperhatikan penulis adalah jangan tergoda untuk menumpahkan informasi di satu tempat. "Disebar saja informasinya. Bahkan kita bisa dengan sengaja untuk membiarkan hal-hal tertentu tidak tergambar dengan gamblang. Kita biarkan pembaca membangaun versi ceritanya sendiri," imbuh pria yang mulai menulis sejak 2007 tersebut. 

Point ketiga adalah dengan memberi latar belakang cerita. Dengan memasukan secuil gambaran siapa si tokoh dan apa yang sedang difikirkannya. "Jangan terlalu misterius. Pembaca kita cuman lagi bosan, tapi mereka tidak bodoh dan memiliki pengetahuan untuk berpikir," terang penulis novel Radio Galau FM yang ceritanya sukses ditayangkan di layar lebar ini.

Kemudian, strategi selanjutnya adalah menaikkan kembali tekanan permasalahan yang dibuat sejak awal. "Kita bisa menggambarkan bagaimana keadaan saat itu dan menambah lagi masalahnya. Orang itu suka melihat orang lain kena masalah," imbuh Bara.

Untuk membuat akhir yang sangat menyentuh, Bara menyarankan untuk menyiksa dengan sadis tokoh tersebut. "Misalnya kalau di cerita percintaan, buat si tokoh berharap banget karena dia digantung tapi jangan buat putus asa. Bukannya digantung lebih sakit daripada ditolak?" ujarnya diikuti tawa.

Setelah pembaca dibawa ke tingkat yang lebih menegangkan, strategi selanjutnya adalah dengan mengungkapkan rahasia tokoh utama. "Ungkaplah sebuah rahasia, karena itu bagian paling menarik dari karakter tokoh. Kita bisa menulisakan narasi apa pun ditokoh sejauh itu hal yang masuk akal," ungkap penulis yang juga sering mengisi beberapa seminar kepenulisan internasional ini. 

Bara biasa mengakhiri ceritanya dengan cepat. "Teman-teman jangan tergoda untuk membuat akhir cerita dengan deskripsi panjang, karena itu tidak penting. Bikin saja ada bagian yang terjawab tapi pembaca ditinggalkan dengan perasaan ada yang belum selesai," ungkapnya.

Menurut Bara, pembaca yang bertanya-tanya tesebut menandakan bahwa penulis berhasil membuat mereka membaca sampai akhir dan tidak bosan. Walaupun di akhir mereka jengkel karena ending yang menggantung.

"Jangan lupa, saat kita memutuskan untuk menulis cerita yang bahagia, buatlah ending yang sangat bahagia. Tetapi tetap dengan adegan yang masuk akal. Ending sedih pun sama, jangan tanggung-tanggung membuat pembaca menangis,"pungkasnya. (mei/pus)

Berita Terkait