ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
24 April 2016, 08:04

Game Edukasi Listrik, Pengabdian Mawapres ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro yang tak lama lagi lulus ini menceritakan bahwa banyaknya kasus kecelakaan akibat listrik mengantarkan ia dan kawan-kawannya pada ide tersebut. "Sumber masalahnya ada dua. Yakni instalasi listrik yang kurang baik serta pemahaman masyarakat akan listrik yang masih rendah," jelasnya.  

Untuk itulah, Anton bersama rekan dibimbing beberapa dosennya di Laboratorium Simulasi Sistem Tenaga Listrik menciptakan permainan ini. Tujuannya adalah untuk memberi edukasi kepada masyarakat, khususnya anak-anak mengenai listrik.

"Bentuk pengabdian ini kami sampaikan kepada siswa-siswi di SDIT Al-Uswah Surabaya. Respon dari guru positif. Dari peserta didik pun sangat baik," kenangnya sembari tersenyum. 

Anton lantas mendemonstrasikan permainan tersebut kepada ITS Online. "Di dalamnya ada dua misi, yakni misi di desa dan di rumah. Misi di desa mengenalkan dasar-dasar pembangkitan listrik. Sedangkan misi di rumah memberi edukasi tentang bahaya listrik," bebernya.

Dalam game tersebut, anak-anak secara tidak langsung diajarkan mengetahui sumber-sumber energi listrik serta permasalahan di sekitarnya. Salah satunya melalui misi mencocokkan sumber daya listrik dengan teknologinya. 

"Misal, matahari dipasangkan dengan panel surya. Nah, di tahap berikutnya dikenalkan bahwa jika matahari tertutup awan (mendung), panel surya tidak bisa menyerap energi dari matahari," sambung mahasiswa yang tergabung dalam XL Future Leaders ini. 

Selain itu, di tahap terakhir permainan dijelaskan pula bahwa penggunaan listrik tidak bisa sembarangan. "Pemakaian alat-alat elektronik modern terkini lebih baik, karena model lama tegangannya lebih besar. Jika berlebihan, bisa menyebabkan jeglek," lanjutnya. 
Sebagai pemacu suasana kompetisi, Anton tak lupa menerapkan timer dalam game tersebut. "Ada waktunya juga. Makin cepat waktu mengerjakannya, makin tinggi poinnya. Ada sistem skor untuk menyenangkan anak-anak," tambah pria kelahiran Jakarta ini. 

Ditanya mengenai komersialisasi permainan tersebut, Anton kembali menegaskan bahwa tujuan awal pembuatannya ialah pengabdian. "Kami dibantu dana oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS. Jadi, fokusan awal kami adalah bagaimana berkontribusi kepada masyarakat sesuai dengan keilmuan," pungkasnya. (sva/pus)

Berita Terkait