Ditinjau dari bidang keprofesiannya, Jurusan Teknik Sipil adalah yang paling dekat dengan bahasan  ini. Kepekaan mahasiswa ITS terhadap isu ini diwujudkan dengan gelaran Talkshow bertajuk Surotram dan Boyorail, Cerita Dongeng dari Surabaya?. Acara tersebut dihelat oleh Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) ITS.

Diskusi yang di helat di Auditorium Pascasarjana ITS pada Jum’at (15/4) lalu mendatangkan tiga pakar dari bidang keilmuan yang berbeda. Salah satunya adalah Pakar Tata Kota Indonesia Prof Ir Johan Silas. Melalui diskusi ini, peserta kembali diingatkan tentang apa itu Surotram dan Boyorail.

Proyek AMC dilakukan untuk mengatasi persoalan kemacetan di Surabaya. Data yang dimiliki Dinas Perhubungan Kota Surabaya menunjukkan pertumbuhan sepeda motor mencapai 10 persen per tahun, dan 5 persen untuk mobil. Lebih tinggi dari pertumbuhan jaringan ataupun kapasitas jalan yang hanya naik rata-rata 4 persen per tahun. Rencananya,Surotram dan Boyorail ini akan terintegrasi dengan dua moda transportasi lain, yaitu feeder (minivan, red) dan trunk (minibus, red).

"Proyek ini telah tercantum dalam rencana pembangunan pemerintah pusat," ungkap guru besar Jurusam Arsitektur ini. Menurutnya meski telah molor dari waktu yang ditargetkan, pihak ITS dan pemerintah daerah surabaya akan terus mendesak agar proyek ini tetap direalisasikan. Apabila proyek ini batal, artinya pemerintah pusat telah gagal melaksanakan rencana pembangunannya sendiri.

"ITS sebagai satu-satunya kampus teknik di Jawa Timur siap memberikan kontribusi terbaiknya untuk mendukung proyek ini, terutama dalam hal teknologi terkait," ujar Johan optimis. Ada banyak sekali ragam kontribusi yang dapat ITS berikan, misalnya saja desain daripada Surotram maupun Boyorail.

Lelaki yang mengenakan batik khas Indonesia itu bercerita tentang berbagai kendala yang dijumpai dalam memperjuangkan proyek ini. Mulai dari permasalahan dana dari pusat, aspek sosial, hingga berbagai bentuk kendala lainnya. "Padahal kalau sudah disetujui pusat, ITS siap pasang betis untuk membantu mewujudkan impian lama ini," selorohnya. Di akhir wawancara, Johan berharap agar proyek ini benar-benar mulai direalisasikan pada bulan Mei mendatang. (qi/hil)