Argeomerta, salah satu anggota tim menjelaskan, adanya kesalahpahaman materi antara tim dan panitia menjadi satu-satunya kendala bagi tim Spektronics X. Pasalnya, pemahaman yang diyakini oleh tim ternyata berbeda dengan panitia. ”Masalah waktu pada tahap persiapan dan kompetisinya yang missed,” ujar Igo, sapaan akrabnya.
Igo mengaku bahwa timnya meyakini jika waktu yang disediakan untuk tahap persiapan adalah sebanyak dua menit. ”Kami sudah memahaminya tiga bulan sebelum lomba, saat mempersiapkan prototipe,” jelas Igo. Namun, ternyata dua menit yang disediakan tersebut merupakan akumulasi dari total waktu persiapan dan kompetisi.
Tak pelak, tim Spektronics X didiskualifikasi saat perlombaan berlangsung. ”Mobil kami baru jalan pada tiga detik terakhir. Pas mobil jalan, panitia tiba-tiba mengumumkan bahwa tim kami didiskualifikasi,” ujar Igo. Sontak, tim langsung mendatangi panitia dan meminta penjelasan. ”Kami juga mencoba berkomunikasi agar kami diberi kesempatan lagi dengan panitia, namun tak bisa,” ujar Igo yang diwawancara via telefon.
Meski begitu, tim meyakini bahwa Spektronics X, merupakan prototipe yang memiliki akurasi paling tinggi daripada tim lain. "Jika prototipe milik tim lain melenceng sepuluh hingga belasan sentimeter, maka prototipe kami ini hanya dua sentimeter," ujar Igo yakin. Tak hanya itu, tim juga meyakini bahwa mobilnya memiliki akumulasi waktu yang paling cepat daripada tim lain.
"Jika kami tidak didiskualifikasi, kami yakin kalau kami mampu menjadi juara di kompetisi tersebut," tambahnya menyesal. Sebab, di Challenge pertama pada kompetisi, tim Spektronics X menduduki peringkat pertama dalam hal akurasi dan kecepatan. Namun pada challenge kedua, tim mengalami diskualifikasi. Challenge yang diberikan berupa memasukkan bola golf ke dalam gawang dengan menggunakan papan pantul dan menjatuhkan pin bowling mini menggunakan bola golf.
Meski begitu, tim telah mendapat posisi pertama dalam best poster. Mereka berharap bahwa tahun depan tim Spektronics X dapat berkompetisi lagi dan memenangkan juara dalam banyak kategori. "Semoga tidak hanya gelar best poster saja, namun kami bersyukur dengan pencapaian ini," ungkap mahasiswa Teknik Industri 2013 tersebut. (oti/ao)