Dalam kuliah tamunya di ITS Senin (4/4), Budiman Holan Hendropurnomo, Arsitek sekaligus pemilik PT Duta Cipta Mandiri berpesan, menjadi arsitek memang harus gila dalam mengeksplorasi ide. "Dari berbagai macam permasalahan kota, karya arsitektur seharusnya bisa menjadi solusi," tegasmya.
"Berbeda dengan diibaratkan kita diberi sebuah kanvas putih lalu disuruh melukis sebebas-bebasnya. Hasil akhirnya, tidak jelas konsep dan tujuan kita itu kemana," tutur arsitek yang sudah menangani lebih dari 50 megaproyek arsitektur ini, seperti Hotel Novotel Surabaya, Maya Ubud, Kantor Kementerian Perdagangan RI dan lain-lain.
Saat bercerita tentang pengalamannya merancang Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia, Budiman mengaku tidak melepaskan konsep nusantara di dalamnya. Saat itu, ia mengonversi perwujudan prasasti menjadi bangunan-bangunan ciamik dengan beralaskan bukit sebagai bumi yang menyelimuti. "Tetap, kita ingin modern, tapi perlu dicari modern yang Indonesia banget itu bagaimana," ungkapnya.
Bagi pria asal Malang ini, menjalani profesi sebagai seorang arsitek adalah sesuatu yang enak. Terlebih jika arsitek diberi kepercayaan untuk mengurus semuanya, tambahnya, termasuk mendesain interior dan lansekap bangunan.
"Tidak perlu takut untuk membuat sesuatu yang riskan asal tetap berada di satu koridor lurus antara science dan art. Pegang teguh wawasan nusantara dan cobalah gila!" pungkas pria yang hobi mengoleksi benda-benda antik ini. (owi/pus)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,