Menurut salah satu anggota tim CT-65, Risas Ridhoh Romadhon, arti dari nama Soerabalsa adalah jembatan yang terbuat dari kayu balsa. Kayu balsa dikenal sebagai bahan yang cukup ringan untuk membuat suatu model.
Ia mengaku, timnya sempat pesimis di awal karena mendapat peringkat kedua dalam kategori terkuat setelah Universitas Gadjah Mada. "Jembatan milik UGM bisa menahan beban hingga 40,6 kilogram. Sementara milik kami hanya 36 kilogram," kenang mahasiswa angkatan 2013 tersebut.
Kendati demikian, juri justru memutuskan tim CT-65 yang menjadi juara pertama. Juri menunjukkan nilai implementasi dari tim CT-65 dalam hal konstruksi kayu balsa dengan ilmu teknik sipil dirasa lebih realistis dalam pembangunannya, sehingga nilainya lebih tinggi.
Selain itu, Soerabalsa termasuk jembatan yang tercepat. Ini karena perakitan jembatan Soerabalsa hanya membutuhkan waktu dua jam 36 menit dari waktu total empat jam.
Di akhir, Risas berharap dapat terus berprestasi untuk almamater dan mengasah kemampuan dengan universitas lain. Meskipun berada di jenjang diploma, ia tak mau kalah dengan mahasiswa jenjang strata. "Terus berkarya adalah caraku untuk bersyukur atas nikmat-Nya," tandas mahasiswa yang saat ini tengah menjalani Tugas Akhir (TA) tersebut. (mbi/pus)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan