ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
14 Maret 2016, 14:03

ITS Lestarikan Budaya Lewat Lomba Busana Adat

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Acara yang diikuti anak-anak usia 9-12 tahun ini didominasi oleh peserta berkebaya warna-warni dan kamen (bawahan khas Bali, red). Lengkap dengan aksesoris seperti bunga kamboja yang tersemat di rambut, para peserta berlomba-lomba mencuri perhatian juri dan penonton dengan berlenggak-lenggok di atas panggung.

Ngurah Andracana, ketua pelaksana, menjelaskan berkaca dari tema utama yakni Rhythm Of Heritage, pihaknya ingin melestarikan budaya khususnya untuk budaya Hindu. "Saya ingin menekankan biasanya anak jaman sekarang malu kalau disuruh memakai pakaian adat, mereka takut dibilang tidak modis padahal itu adalah suatu warisan yang berharga," jelasnya.

Selain itu, kompetisi ini juga ingin memberikan pemahaman lebih terhadap perbedaan pakaian daerah Bali dengan busana yang digunakan untuk beribadah. Menurutnya, masih banyak sekali kesalahan presepsi di kalangan masyarakat lantaran seringkali menganggap kedua pakaian tersebut sama padahal berbeda.

Gampangnya kalau pakaian daerah Bali itu memakainya sampai ke atas, kalau pakaian untuk beribadah hanya bawahan atau kamen dan memakai penutup kepala atau udeng," tegas mahasiswa Arsitektur ini.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan terdapat beberapa kategori penilaian yang dilakukan para dewan juri. Yaitu dilihat dari kesesuaian aturan pemakaian pakaian, corak, dan aksi panggung. "Di sini kita bisa mengetahui sampai mana kepekaan  mereka terhadap budayanya sendiri," ungkap mahasiswa angkatan 2015 ini.

Pria yang akrab disapa Andre ini juga berpesan agar para peserta dapat berbangga dapat menjadi orang Hindu yang memiliki budaya unik dan harus melestarikannya agar tidak punah. "Dengan menanamkan kepada anak-anak diharapkan mereka dapat mengingat sehingga rasa kecintan terhadap budaya Hindu dapat dipupuk sejak dini," pungkasnya. (ifa/man)

Berita Terkait