ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
07 Maret 2016, 11:03

Jelang GMT, Pakar Astronomi ITS Angkat Bicara

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Di salah satu ruangan dosen jurusan Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), seorang pakar di bidang ini mencoba menjawab pertanyaan itu. Beliau adalah Bintoro Anang Subagyo SSi Msi yang juga bermaksud mengamati GMT langsung di Ternate bersama belasan rekan dosen Fisika ITS.

Menurut pria asal Banjarmasin ini, fenomena langka seperti ini sangat baik untuk disaksikan dan dirasakan oleh mahasiswa. Apalagi jika dibarengi salat gerhana dengan ceramah-ceramah ilmiah tentangnya.

"Hal itu akan merangsang mahasiswa untuk memiliki pola berpikir ilmiah dan meningkatkan rasa keingintahuan mengenai fenomena alam," tuturnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sebenarnya gerhana matahari hampir setiap tahun terjadi, hanya saja tidak terjadi di tempat yang sama. "Mungkin Indonesia akan mengalami GMT lagi sekitar 30 tahun ke depan. Namun tidak menutup kemungkinan adanya gerhana matahari parsial, cincin, dan sebagainya," ujarnya.
Secakap kemudian, Bintoro menelusuri data GMT dengan menggunakan kacamatanya. "Contohnya Agustus 2017 nanti juga akan ada GMT namun tempatnya hanya menjangkau wilayah Amerika Utara," jelasnya.
Ia menegaskan GMT di Indonesia ialah momen yang sangat langka. Bahkan ia sendiri mengaku, momen ini termasuk GMT pertamanya. "Sebenarnya waktu kecil, sempat mengalami GMT namun saya tidak diperbolehkan keluar rumah," ungkap pria paruh baya itu.
GMT ini sendiri melewati beberapa lokasi di Indonesia di antaranya Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Sedangkan untuk kota Surabaya hanya dapat menyaksikan gerhana matahari sebagian.

"Beberapa mahasiswa ITS dibantu dosen Fisika nantinya juga akan melakukan pengamatan GMT di Kenjeran," pungkasnya. (yan/pus)

Berita Terkait