Mengusung tema Leading Young People to Become Smart Technology Frontier, EPW 2016 berusaha mengajak para pelajar untuk menjawab permasalahan bangsa melalui teknologi lewat tiga sub-acara yang diusung. Yakni Engineering Physics Challenge (EPC), Indonesian Line Tracer Competition (ILTC), dan Smart Innovation Of Writing (SNOW).

Masing-masing merupakan olimpiade fisika dan kompetisi robot tingkat SMA/sederajat serta lomba karya tulis ilmiah yang diperuntukkan bagi siswa SMA dan mahasiswa tingkat nasional.

Rasa khawatir nampak di wajah para peserta sembari menunggu hasil pengumuman. Sama halnya dengan Shihabuddin Afghoni, siswa asal SMAN 1 Lamongan ini langsung mengucap rasa syukurnya ketika ia dan tim berhasil menyabet kategori Best Poster SNOW 2016. "Senang sekali bisa mengikuti lomba ini dan meraih juara, semoga tahun depan bisa lebih baik lagi," ujar siswa yang akrab disapa Shihab ini.

Ia dan tim pun tak menyangka karya berjudul ECO-Star Bumth Apartment yang diusung mampu meraih juara. Ketika ditanya mengenai EPW tahun ini, Shihab sangat bangga bisa menjadi bagian dalam acara. "Setelah ikut EPW, inginnya nanti mengambil Jurusan Teknik Fisika ketika kuliah," tutur siswi kelas XI ini.

Hal senada juga disampaikan Muhammad Muhajid Abrori, ketua pelaksana. Ia mengatakan kegiatan ini merupakan wadah bagi pelajar untuk mengenal Teknik Fisika ITS lebih dalam, selain berkompetisi dan menggali ilmu. "Kita ingin Teknik Fisika lebih dikenal oleh masyarakat luas. Minimal mereka dapat membedakan Teknik Fisika dan Fisika murni," terangnya.

Digelar sejak tahun 2009, EPW memang kian berinovasi setiap tahunnya.  Seperti tahun ini yang juga diramaikan dengan EPW Book Fair, EPW Shopping Area, EPW Snapshot dan Pameran teknologi karya mahasiswa dari 8 laboratorium JTF. Bahkan, di sesi penutup, turut dihadirkan menteri BUMN RI tahun 2009-2014, Dahlan Iskan yang menjadi pembicara dalam EPW On Talk. (fai/man)