ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
29 Januari 2016, 20:01

Pertama, Global Game Jam di ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Lazuardi Ya’qub Affan, ketua pelaksana, mengaku cukup berbangga dengan dipilihnya ITS sebagai tuan rumah tahun ini. Pasalnya hal tersebut dapat mendongkrak semangat para mahasiswa terutama Jurusan TMJ yang mengambil mata kuliah khusus game.

Hal ini terlihat dari banyaknya mahasiswa TMJ ITS yang mendaftar sebagai peserta. "Kampus ITS yang cukup besar dan luas serta statusnya sebagai Perguruan Tinggi Negeri membuat Global Game Jam pusat memilih ITS," kata Affan.

Dikatakan Affan, Ketua Jurusan TMJ pun sempat berkeinginan menjadikan acara tersebut sebagai agenda tahunan jurusan. "Jika tahun ini sukses di ITS, beliau ingin menjadikan acara ini sebagai program kerja tetap Jurusan TMJ. Tetapi memang belum dibicarakan lebih lanjut," ujarnya kepada ITS Online.

Global Game Jam sendiri merupakan acara pembuatan game terbesar di dunia. Acara tahunan ini diikuti oleh sekitar 600 kota dari 78 negara di seluruh dunia. Hal menarik dalam acara ini yakni waktu yang diberikan dalam pembuatan game yang singkat berkisar selama 48 jam nonstop.

"Siapapun bisa mengikuti acara ini tidak terbatas usia maupun gender. Bahkan orang yang belum pernah membuat game pun bisa ikut," ujar mahasiswa asal Pasuruan ini.

Ia mengatakan acara tersebut bukanlah kompetisi yang mencari juara. "Ini adalah kegiatan bertemunya pemula dan profesional untuk dapat transfer ilmu dan pengalaman dalam pembuatan game. Tujuannya agar peserta dapat lebih kreatif dalam membuat game seunik mungkin tanpa harus memikirkan juara," tukasnya.

Setelah tahap pembuatan game selesai sesuai waktu yang ditentukan, game tersebut harus diunggah dalam website GlobalGameJam.org agar dapat dilihat di seluruh dunia. Selanjutnya peserta diwajibkan presentasi mengenai game buatannya dan akan dipamerkan di akhir acara.

Berbeda dari tahun sebelumnya, Global Game Jam Surabaya 2016 kali ini juga mengadakan Tech Clinic. Sesi ini memungkinkan para peserta untuk bertanya sebanyak mungkin mengenai dunia pembuatan game kepada para profesional. "Melihat tahun ini peserta dari SMA cukup banyak, sehingga sesi ini dibutuhkan untuk menghilangkan kebingungan mereka," tuturnya.

Di akhir, Affan berharap Global Game Jam di Surabaya ini mampu meningkatkan antusias mahasiswa dan siswa dalam membuat game. "Semoga setelah ini bukan hanya membuat game saja, tetapi ada hasil dengan membentuk startup yang baru," pungkasnya. (fai/pus)

Berita Terkait