Ministry of the Environment, Japan (MOEJ) menyusun tim ahli yang terdiri dari University of Tokyo, National Institute for Environmental Studies (NIES), Ibaraky University dan Nippon Koei untuk menjalankan project tersebut. Pada pertemuan pertamanya dengan pihak ITS, Jumat (18/12), keduanya langsung membahas rencana kerjasama yang akan dilakukan di masa depan.
Prof Kensuke Fukushi, ketua project, memaparkan dalam pelaksanaannya akan dilakukan survei pada dokumen, paper dan sumber daya yang berhubungan untuk menganalisa dan melakukan penelitian terhadap dampak perubahan iklim. Timnya juga akan mengadakan pertemuan dengan para peneliti dan pihak-pihak yang relevan, serta melakukan pelatihan baik di dalam maupun di luar tempat fokusan pelaksanaan project.
Ia juga menjelaskan output dari project ini akan memberikan bukti ilmiah untuk sistem penilaian serta strategi adaptasi. ”Membuat program adaptasi secara nasional yang akan diturunkan ke daerah-daerah di Indonesia,” tambahnya.
Pihaknya juga telah berkonsultasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk menetapkan tiga tempat sebagai fokusan pelaksanaan project tersebut, yaitu Surabaya, Medan, dan Bali. ”Ini juga yang menjadi alasan kami datang ke ITS untuk menjalin kerjasama,” ungkap Kensuke.
Lebih lanjut, kerjasama nantinya akan dilakukan selama tiga tahun. Untuk awal tahun 2016 sendiri menurutnya akan digunakan untuk mengumpulkan berbagai data terkait perubahan iklim. ”Lalu jenis kegiatan apa saja yang sudah dilakukan pemerintah Indonesia dalam strategi adaptasi perubahan iklim ini juga dicari tahu,” jelasnya.
Pada tahun yang sama, ada pula simpsosium internasional, join research dari mahasiswa ITS ke universitas yang ada di Tokyo, dan pertukaran mahasiswa dari kedua belah pihak.
Meski menyoal perubahan iklim, dikatakan IDAA Warmadewanthi ST MT PhD, salah satu perwakilan ITS dalam pertemuan tersebut, tidak menutup kemungkinan dari berbagai disiplin ilmu lain di ITS untuk bergabung. "Kalau kami diminta bergabung lantaran banyak bergerak di bidang serupa," ujar dosen Jurusan Teknik Lingkungan ITS ini.
Dosen yang akrab disapa Wawa ini juga berharap melalui kejasama ini ITS bisa berkolaborasi secara internasional dan berkontribusi secara nasional kepada Negara. Terlebih dengan menyediakan berbagai macam program untuk adaptasi perubahan iklim ini akan selaras pada visi internasionalisasi ITS. "Dan kita (ITS, red) menjadi bagian utama dalam rencana aksi nasional terkait perubahan iklim," pungkasnya. (mei/man)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung