ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
30 November 2015, 19:11

Akademisi ITS Dituntut Aktif dalam Riset

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh tiga periset dari The Hong Kong University of Science and Technology (HKUST), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan dosen ITS. Tujuannya adalah untuk memotivasi para akademisi ITS agar terus aktif dalam menulis baik di jurnal nasional maupun internasional.

Koordinator forum, Lydia Napitupulu S E MSc mengatakan kegiatan ini merupakan langkah yang tepat untuk memulai pembangunan di Indonesia. "Kita memang harus bekerjasama dengan peneliti dan institusi untuk melakukan diseminasi (penyebaran, red) hasil penelitian. Terlebih lagi, fokus untuk pembangunan Indonesia adalah kepada kalangan muda," ujar wanita barambut pirang ini.

Seperti yang diketahui, Indonesia Project telah berhasil melakukan publikasi dan riset seputar perekonomian sejak pertama kali didirikan pada 1965 lalu. Untuk itulah, Lydia mengaku kini pihaknya ingin melebarkan sayap ke bidang sains.

Lebih lanjut, ia mengatakan Indonesia Project sengaja memilih ITS yang memiliki gelar kampus maritim sebagai sasaran utama. Sebab, ia dan pihaknya ingin menumbuhkan bibit peneliti muda untuk riset dalam hal kemaritiman dan perekonomian.

Dosen Jurusan Ekonomi Universitas Indonesia ini menyadari ITS sebenarnya lebih fokus dalam hal kemaritiman dan perekonomian. Namun ia optimis ITS masih memerlukan ilmu efisiensi dalam peningkatan kualitas riset. "Pengetahuan tentang analisis cost benefit dari segala kegiatan juga sangat diperlukan," tuturnya.

Dalam forum ini, peserta juga disuguhi pengalaman menarik dari Dosen HKUST Dr Rhea Patricia Lem dalam merancang sayap pesawat menggunakan komputasi matematika. Ada juga periset fisika LIPI Dr Isnaeni Usman yang juga berbagi pengalaman risetnya mengenai aplikasi Quantum Dot sebagai alternatif radiologi.

Selain itu, pengalaman menarik juga datang dari beberapa periset ITS sendiri. Salah satunya adalah Dr Eng Muhammad Badrus Zaman ST MT, Dosen Jurusan Sistem Perkapalan ITS. Dengan bersemangat, ia menceritakan risetnya mengenai implementasi teknologi untuk lalu lintas keamanan kapal kepada para peserta.

Lydia mengatakan, publikasi jurnal seputar riset penelitian mengenai Indonesia ini dipublikasikan melalui Bulletin of Indonesian Economic Studies (BIES). Dalam forum inilah, lanjutnya, akademisi ITS turut diajarkan mengenai kontinuitas riset. "Melakukan riset, tak hanya sebatas penelitian. Kita juga sharing bagaimana kita mengadakan diskusi mengenai riset kita dan cara publikasinya," ujarnya kepada ITS Online.

Di sisi lain, Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MScES PhD sangat mendukung forum ini. Menurutnya, pengembangan sektor perekonomian yang ditunjang oleh sains dan teknologi sangat mengangkat derajat bangsa lewat perekonomian. "Di sinilah mahasiswa dipandang sebagai para peneliti muda. Saya yakin ITS bisa mengembangkan riset mengenai ekonomi laut," pungkas Joni yakin. (riz/pus)

Berita Terkait