ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
23 November 2015, 15:11

Perdana, McKinsey Gelar Sesi di ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Di hadapan peserta yang kebanyakan mahasiswa tahun keempat dan alumni ITS ini, Sarabjit Singh, Junior Engangement Manager McKinsey memaparkan profil perusahaan yang ia pimpin. "Kami memiliki 107 kantor di lebih dari 60 negara dengan 12.000 konsultan," papar pria berdarah India itu bangga.

Singh menjawab keingintahuan peserta yang banyak menanyakan mengenai ritme kerja di perusahaan yang memiliki tagline Dont just come to work, come to change ini. Dijelaskan Singh bahwa pola kerja di McKinsey sangat mengkolaborasikan tim. Terutama bagi para junior yang baru memulai karir, mereka akan mendapatkan pelatihan ekstensif serta bimbingan dari konsultan senior.

Lita Rosalia, Senior Recruiting McKinsey mengungkapkan, kedatangan perusahaannya ke ITS didasari atas status kampus perjuangan yang menjadi salah satu kampus terbaik di Indonesia. "Posisi consulting analyst baru ada di Asia Tenggara, kami sadar local talent sangat potensial, itu sebabnya tahun ini kami memperlebar jangkauan sampai ke ITS," ungkapnya ketika diwawancarai ITS Online.

Dijelaskan bahwa saat ini McKinsey sedang mencari local talent untuk mengisi posisi consulting analyst. Terdapat empat hal inti dari seorang kandidat yang menjadi perhatian utama mereka. Keempat hal tersebut adalah kemampuan memecahkan masalah, interaksi personal, kepemimpinan, dan kemampuan mencapai tujuan.

Ia pun memaparkan bahwa peserta sesi sudah terseleksi sebelumnya melalui curriculum vitae yang dikirimkan. Standar Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang ditetapkan oleh perusahaan dengan 27.000 alumni ini berada di kisaran 3,5. "Standar IPK ini masih bisa ditoleransi pada beberapa kasus, misalnya jika kandidat memiliki kelebihan lain yang layak diperhitungkan," ungkapnya.

Di akhir, penanggung jawab acara sesi di ITS ini menjelaskan bahwa bergabung dengan McKinsey tidak harus selalu berlatar belakang manajemen atau pun ekonomi. McKinsey terbuka untuk bidang pekerjaan lain, serta bisa menjadi tempat berkembang yang sangat baik. "Cocok untuk mereka yang ingin memberikan dampak besar pada negara dan dunia," pungkasnya. (imb/mis)

Berita Terkait