Adalah Aidhil Mar’ie Luthfi, mahasiswa Jurusan Teknik Industri angkatan 2013 yang berhasil menyabet gelar Outstanding Delegates dalam simulasi yang diadakan selama dua hari sejak Sabtu (10/10) itu. Selama mengikuti simulasi sidang umum tersebut, Aidhil mewakili Perancis dalam sidang guna membahas bagaimana cara mengatasi aksi terorisme. "Mengatasi ISIS misalnya," tutur Aidhil.
Menurut Aidhil, aksi terorisme perlu diatasi seapik mungkin. Sebab biasanya aksi tersebut tak hanya melibatkan satu atau dua negara saja, tetapi beberapa negara di dunia. Sehingga Keamanan setiap negara dari aksi terorisme harus dibahas dengan sangat jelas dalam rumusan keamanan internasional.
Sebagai perwakilan negara Prancis, Aidhil harus mengetahui langkah preventif yang mampu direalisasikan oleh negara pusat fashion itu. Untuk itu, ia pun mengaku telah melakukan riset mendalam mengenai kerja sama Prancis sebelum terjun ke Interpol General Assembly. Bahkan, ia juga mempelajari berbagai aksi yang telah dikerjakan oleh negara Central Biro Uni Eropa ini.
Meski bersaing dengan berbagai mahasiswa jurusan politik, hubungan internasional, dan hukum, Aidhil tak patah arang. Selama berdiplomasi dan berdiskusi, ia terampil menggaet representatif negara lain untuk menghasilkan berbagai resolusi. Alhasil, kemampuannya tersebut membuatnya berhasil mendapatkan gelar Outstanding Delegates yang setara dengan juara dua.
Untuk meraih prestasi tersebut, pria asal Jakarta itu harus bersaing dan berhasil memenangkan diplomasi dengan berbagai representatif negara lain. Uniknya, ia mengaku tidak pernah menjatuhkan diplomat lain untuk mendapat gelar tersebut. "Sebab dalam berdiplomasi, seorang diplomat harus dapat menggandeng diplomat lain tanpa harus menjatuhkannya," tambahnya.
Di sisi lain, partisipasi ITS Mun Club dalam Interpol General Assembly itu adalah salah satu bentuk persiapannya dalam menghadapi HNMUN 2016. Mereka sedang menggodok kemampuan delegasi yang akan dikirim menuju negeri Paman Sam pada Februari mendatang. "Delegasi ITS ke HNMUN 2016 sedang mengikuti berbagai simulasi MUN untuk menambah pengalaman. Sehingga mereka terbiasa dengan atmosfer MUN," ungkap mahasiswa kelahiran 3 Maret 1995 itu.
Sebelumnya, ITS Mun Club juga telah memenangkan berbagai penghargaan di berbagai kompetisi serupa. Seperti JMUN 2015, IMUN 2015, BIMUN 2015, serta HNMUN 2015 di Amerika Serikat pada Februari lalu. Aidhil juga berharap, berbagai prestasi tersebut semakin mendorong delegasi ITS untuk terus mengasah kemampuannya. "Semoga delegasi ITS semakin produktif, dan mengurangi kesalahan seminimal mungkin ketika mengikuti HNMUN nanti. Kelak, kita bisa menggaungkan almamater ITS di Amerika Serikat," tutupnya. (ven/ao)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,