ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
01 November 2015, 17:11

Tembus 100 Kpj Untuk Sampai Adelaide

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Rute yang ditempuh adalah Port Agusta – Adelaide, sedangkan waktu yang tersedia kini tersisa tiga jam dari kontrol stop terakhir. Mau tidak mau, Mobil Widya Wahana V harus mampu berlari 100 kilo per joule (kpj) lebih untuk bisa menembus Adelaide. Meski begitu, Widya Wahana V juga dituntut untuk tetap harus mempertimbangkan kondisi kemacetan dan batas kecepatan jalan di berbagai tempat yang mempunyai batas maksimum 40 kpj.

"Strategi tim adalah berjalan secepat-cepatnya sampai pukul 11.00, setelah itu baru masuk Adelaide," ujar Dr M Nur Yuniarto, dosen pendamping tim. Mobil pun akhirnya dipaksa lari diatas 95 kilometer per jam pada titik-titik jalan yang mempunyai batas kecepatan 110 kpj. Menyentuh angka 100 kpj lebih, Widya Wahana V berhasil menyalip tim Lodz dari Hungaria.

Tepat pukul 14.15,  Widya Wahana V sampai di Adelaide dan masuk finish di pusat kota, Victoria Square. Total solar kilometer yang didapatkan mobil ini dari perlombaan mencapai 1.678 kilometer. Pencapaian tersebut menempatkan Widya Wahana V di posisi ketujuh dalam kelas cruiser atau mobil penumpang.

Sementara itu, jika dilihat dari semua kelas, Nur menilai capaian Widya Wahana V dari ITS setara dengan mobil buatan Cambridge University dan Massassuchetts Institute of Technology (MIT). "Sebuah pencapaian yang sungguh dibawah target tetapi cukup membanggakan karena berhasil mendahului tim-tim besar di garis finish seperti MIT," Ujarnya.

Lightning McQueen Indonesia

Keesokan harinya, Minggu (25/10), Widya Wahana V bersama dengan semua mobil peserta WSC 2015 dipamerkan di Victoria Square mulai pagi hingga pukul tiga sore. Saat dipamerkan, Widya Wahana V tampil dan menyedot perhatian terutama anak kecil. Berkat bentuknya yang menyerupai salah satu tokoh di film kartun Cars produksi Walt Disney, Lightining McQueen, Widya Wahana V kebanjiran permintaan foto bersama mereka. Bahkan saat parade dimulai, mereka tak ragu berteriak, "Go go lighting."

Usai parade, tim Widya Wahana V berkemas menuju markas mobil di utara kota Adelaide. Selanjutnya tim akan dikirim kembali ke Indonesia Senin (26/10). Nur menggambarkan tim kembali ke Indonesia dengan membawa kulit dan wajah yang gosong akibat terpaan sinar matahari dan panasnya cuaca gurun Australia.

Namun, Go go lightning sapaan akrab penggemar Widya Wahana V di Australia, dinilai Nur akan kembali menyemangati tim saat berlaga di WSC 2017 mendatang. Tentunya dengan evaluasi tahun ini yang menjadi dasar tim untuk proses pengembangan Widya Wahana VI selanjutnya. Dengan target meraih hasil maksimal, mereka menyatakan siap berpartisipasi kembali membayar hutang untuk membawa pulang piala WSC ke ITS.

"Perjuangan yang berdarah-darah akhirnya selesai. Terima kasih kepada seluruh bangsa Indonesia, ITS dan para sponsor yang telah mempercayakan semuanya kepada kami. Doakan kami bisa terus selalu berjuang untuk masa depan Indonesia yang lebih baik." harap Nur optimis untuk WSC selanjutnya.(van/ao)

Berita Terkait