Oleh : Dadang ITS |
259
|
Source : -
Kalau dianalogikan hubungan antara sumpah pemuda dan mahasiswa maka maka tidak dapat dipungkiri lagi hubungan antar keduanya begitu erat. Sebagian besar Mahasiswa adalah seorang pemuda Indonesia yang memiliki intelektual tinggi. Setiap Mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk negeri ini sesuai dengan peran fungsi mahasiswa. Maka ikrar sumpah pemuda wajib tertanam di setiap dada para pemuda Indonesia terutama bagi Mahasiwa Indonesia.
ITS sebagai kampus yang berlabel kampus perjuangan memperingati hari sumpah pemuda yang jatuh setiap tanggal 28 Oktober diperingati dengan memakai jas almamater saat kuliah. Namun kondisi berbeda terjadi di kampus ITS Manyar yang memperingati hari sumpah pemuda dengan cara yang berbeda.
Mahasiswa Kampus ITS manyar yang didiami oleh Jurusan Diploma Teknik Sipil memperingati hari sumpah pemuda dengan melakukan upacara sederhana yang dipimpin oleh Kahima Diploma Sipil sendiri. Upacara diadakan sekitar jam 5 sore tepatnya di pelataran gazebo Kampus ITS manyar. Meskipun acara ini diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Diploma Sipil dan sifatnya tidak wajib namun partisipan dari berbagai angkatan begitu banyak. Dengan dresscode baju hitam dan aksesoris merah putih memenuhi pelataran Gazebo ITS kampus Manyar.
Kronologi Upacara dimulai dengan ketua dan pembina upacara memasuki lapangan upacara kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne ITS. Di lanjutkan dengan pembacaan puisi dan menyayikan lagu Totalitas perjuangan sebagai lagu kebanggaan Perjuangan Mahasiswa Indonesia. Tersirat wajah khidmat dan meresapi makna upacara pada setiap wajah peserta upacara.
Puncak upacara adalah Orasi Kahima dengan Pidato perjuangan Bung Tomo yang membakar semangat para pejuang arek Suroboyo. Di susul dengan mengikrarkan Sumpah Pemuda dan Sumpah Mahasiswa yang dipimpin Kahima Diploma Sipil mas Risas. "Kami Mahasiswa Indonesia Bersumpah Bertanah Air Satu, Tanah Air Tanpa Penindasan" salah satu Ikrar Sumpah Mahasiswa yang diIkrarkan setiap peserta upacara. Nampak disetiap peserta upacara penghayatan dengan apresiasi semangat tinggi dalam kebersamaan dan kekompakan. Kemudian sambutan oleh Kahima Diploma Sipil.
Pesan yang disampaikan upacara ini baik terucap mapun tersirat adalah dalam memperingati 87 tahun Sejak sumpah Pemuda yang dulunya berikrar dan merajut asa untuk berjuang bersama semakin luntur oleh ego pemuda yang semakin lama semakin besar. Mmaka penanaman adalah kebutuhan dan diwujudkan maalui Upacara sedehana ini. “Kalau ditanya tujuan diadakanya acara ini mungkin kata yang tepat adalah mengenang, menanamkan, dan mengeksekusi dalam tindakan nyata†ujar Kahima yang berasal dari angkatan 2013. Memilih dresscode baju hitam dan pernak-pernik merah putih juga bukan tanpa alasan. Baju hitam mewakili makna bela sungkawa peserta upacara terhadap kondisi pemuda saat ini yang lebih apatis terhadap banngsa, kondisi yang sangat berbeda dengan pemuda dulu. Pernak-pernik merah putih juga memberi apresiasi atau bukti peduli dengan bangsa Indonesia.
Acara ini menunjukkan bahwa jarak yang memisahkan kampus ITS Manyar dan ITS pusat menjadi pelemah semangat untuk mencintai bangsa dengan apresiasi Upacara peringantan hari Sumpah Pemuda ini. Rasa cinta dan bangga terhadap bangsa Indonesia melepas batasan jarak untuk memiliki semangat yang sama besar. Ini mencerminkan Indonesia yang di iimpikan oleh pendiri bangsa bahwa meskipun setiap wiliyah nusantara yang dipisahkan oleh laut tidak mengubah semangat yang sama untuk membangun indonesia baik di pusat maupun di pelosok.