Pagelaran seni diawali oleh Tim Pembina Kerohanian Hindu (TPKH) ITS. Mereka mempertunjukkan Barong dan Tari Keris. Mengangkat cerita calonarang, pertunjukkan ini membawa misi optimisme. "Tentang keseimbangan yang baik dan benar dari kisah di kerajaan Kediri di masa lalu," ucap narator, yang tidak disebutkan namanya.

Memasuki sesi sambutan, Ketua Panitia ITS Expo 2015 Andre Themas Miko mengatakan, ITS Expo 2015 merupakan sebuah perjuangan dan prestasi besar. Sebab, selama satu tahun, mereka (panitia, red) bekerja keras demi terlaksananya ITS Expo yang telah kali keempat digelar ini.

Andre, sapaan akrabnya, mengaku kali ini ITS Expo 2015 membawa dua visi mulia, yaitu penyadaran dan optimisme. "Semoga kita bisa saling memahami karena kita seniman, semoga kita bisa saling menghargai karena kita budayawan, dan semoga kita bisa saling menyikapi karena kita ilmuwan," ucapnya mengakhiri sambutan.

Begitu pun yang diutarakan Kepala Bidang TK, SD dan Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Drs Nuryanto Msi, mewakili gubernur Jatim yang berhalangan hadir. Ia menyampaikan pesan dari Dr H Soekarwo bahwa Jatim adalah milik semua mahasiswa, khususnya mahasiswa ITS.

Oleh karena itu, lanjutnya, hal yang harus dicapai selain kecerdasan intelektual adalah juga komunikasi dan kepekaan sosial. "Khususnya di era pasar bebas nanti. Makanya dari sekarang teruslah gali kemampuan yang kalian miliki. Agar kelak menjadi patriot, prajurit serta ujung tombak dalam memenangkan pertarungan di pasar bebas nanti," ujarnya.

Di akhir, menurut Nuryanto, ITS di mata masyarakat awam sering hanya dikenal dengan teknologinya saja. Padahal, juga ada pengembangan budaya seperti ini (ITS Expo, red). "Mohon agar terus diupayakan pengembangannya dan disinergikan antara inteletual, teknologi dan budaya itu sendiri. Namun tetap menjadi Indonesia yang sejati," tutupnya sembari membunyikan bel pertanda ITS Expo 2015 resmi dibuka. (owi/mis)