ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
20 Oktober 2015, 17:10

Workshop Bahas Tantangan Terkini Jurusan Teknik Fisika

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Salah satu yang menjadi tantangan bagi JTF saat ini ialah mencetak lulusan yang dikenal dan berkompetensi tinggi. Pendapat ini dikemukakan oleh Prof Dr Ir N. Harijono A. Tjokronegoro. Menurutnya, program sertifikasi insinyur yang saat ini digarap Persatuan Insinyur Indonesia (PII) pun dapat menjadi solusi. "Sehingga kita dituntut untuk mentukan ciri khas kompetensi lulusan JTF. Ini dapat menjadi acuan untuk melakukan standarisasi kurikulum JTF di Indonesia," jelas mantan dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.
Sedangkan langkah awal yang harus dipersiapkan ialah melakukan sertifikasi bagi para dosen JTF. Sebab, untuk menyelenggarakan Program Profesi Insinyur (PPI) bagi mahasiswanya, sebuah jurusan harus memiliki setidaknya enam dosen dengan gelar Insinyur Profesional Madya (IPM). "Bagaimana melahirkan lulusan JTF yang diakui jika belum banyak dosen yang bersertifikat?" tanya Harijono yang kini menjabat sebagai pengurus PII ini.
Tak hanya itu, ASEAN Economic Community (AEC) yang akan segera diberlakukan turut menjadi tantangan bagi perkembangan keilmuan JTF. Menurut Harijono, yang perlu disorot ialah pengembangan teknologi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ia pun menghimbau agar segera dibentuk model dasar sebagai acuan perkembangan JTF di masa depan. "Bisa saja berupa mata kuliah JTF yang dirancang lebih bervariasi lagi, agar dapat memenuhi tuntutan internasionalisasi," ujarnya.
Hal senada diungkapkan oleh Ir Tjipto Kusumo IPM. Ia menuangkan keprihatinannya terhadap keilmuan JTF yang kurang dikenal dan diperhatikan dalam beberapa forum tertentu. "Padahal potensi keilmuan JTF sangat besar. Kita mempelajari sistem, sehingga seharusnya memiliki kemampuan untuk melihat masalah secara lebih holistik," ungkapnya.
Forum komunikasi (forkom) masyarakat Teknik Fisika turut dibahas pada workshop yang digelar di Ruang Sidang JTF ITS ini. Menurut Prof Dr Ir Sekartedjo MSc, hal tersebut telah menjadi wacana pada pertemuan ketua JTF di Indonesia sebelumnya. Untuk itu, ia berharap hal tersebut segera terwujud. "Segala hal berkaitan dengan JTF dapat dimusyawarahkan di forkom tersebut. Kita juga bisa bekerjasama dengan PII agar lebih kuat lagi," pungkas guru besar JTF ITS ini. (ayi)

Berita Terkait