Setelah berpartisipasi dalam Dutch Solar Challenge (DSC) 2014 dengan kapal bertenaga surya nya, Jalapatih ITS berencana untuk kembali berlaga pada ajang tersebut 2016 mendatang. Dengan berbagai modifikasi pada beberapa sisi, Jalapatih II ditargetkan untuk menguasai kompetisi internasional tersebut. ”Tahun lalu tidak sampai finish hingga akhir lomba, hanya bertahan tiga hari. Kali ini kami menargetkan sampai finish,” tutur Ginanjar Basuki yang merupakan Ketua Tim Kapal Solar ITS.
Pada seri keduanya, kapal sepanjang lima meter ini dilengkapi dengan tiga lambung. ”Sebelumnya hanya satu, ini dilakukan agar kapal lebih stabil,” terang pria yang akrab disapa Gibas ini. Upaya untuk meningkatkan kestabilan kapal yang lebih baik pun membuat tim yang beranggotakan 18 orang ini melakukan modifikasi pada sistem baterainya.
Dengan berkecepatan hingga 11 knot, Jalapatih II ini dirancang dengan manajemen sistem baterai khusus yang mampu memfokuskan energi tenaga surya agar lebih efisien. Tak hanya itu, kapal selebar 0,4 meter ini berlapiskan material fiber carbon dengan honeycomb sebagai serat tulangnya. Ini cukup berbeda dengan seri pertamanya yang berlapiskan material fiber glass.
DSC 2016 sendiri rencananya akan digelar di Amsterdam, Belanda selama sebelas hari sejak Rabu, (29/6). Meski telah melakukan berbagai upaya modifikasi, tim yang lahir dari Jurusan Teknik Sistem Perkapalan (JTSP) ITS ini masih harus melakukan berbagai persiapan. Sebab, tahap lomba paling awal, yaitu pengiriman desain lambung kapal baru akan dilangsungkan pada Pebruari 2016.
Dilanjutkan dengan pengiriman desain elektrikal sebulan setelahnya dan desain konstruksi kapal pada bulan April. ”Kami harus bisa melalui setiap tahapnya sebaik mungkin agar benar-benar bisa berlaga di Amsterdam nanti,” jelas Gibas. Dalam rangka persiapan menuju lomba, efektifitas kinerja tim pun dibagi kedalam empat divisi, yaitu divisi desain, manajemen, body, dan elektrikal.
Lebih jauh, dalam acara peluncuran ini turut diresmikan langsung oleh Prof Ir Joni Hermana MScEs PhD selaku Rektor ITS. Tak hanya menyampaikan harapan kemenangan, Joni juga berharap agar selanjutnya Jalapatih II dapat dikomersialisasi dan memberi manfaat bagi masyarakat.
Nada optimis pun turut dituturkan oleh Wahid selaku Kepala Dishub Jatim, ”Kalau dulu Indonesia dijajah Belanda, sebagai negara maritim terbesar, sekarang kalian lah yang harus menjajah Belanda dalam kompetisi internasional ini,” pungkasnya dengan semangat yang dihiasi tawa. (imb/akh)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan