Hari yang ditunggu pun datang. ITS harus siap menerima keputusan dewan juri. Dari 36 tim yang berlaga, ITS menduduki peringkat ketiga dengan total perolehan empat emas, enam perak, dan enam perunggu. Tepat diatas ITS, Universitas Gajah Mada memperoleh empat emas, empat perak, serta enam perunggu.Sedangkan di posisi teratas, Universitas Brawijaya (UB) melenggang dengan sembilan emas, tujuh perak serta enam perunggu.

Penilaian tersebut didasarkan pada penilaian poster yang menyumbangkan nilai 20 persen dan presentasi sebesar 80 persen. Untuk penilaian poster, ITS memperoleh dua medali emas,tiga medali perak, dan tiga medali perunggu. Sedangkan penilaian presentasi, ITS mendapat dua emas, tiga perunggu, dan tiga perak.

Meski harus turun satu peringkat, kontingen ITS tetap haru pada usaha dan kemenangannya. Raut kebahagiaan segera terpancar manakala, nama ITS disebutkan dari atas podium. Ditambah lagi, gemuruh Vivat yang semakin menderu ketika mengiringi perolehan medali emas.

Seperti yang dirasakan oleh Mohammad Rizky Febrianto, ia tak kuasa menahan kegembiraan ketika namanya disebutkan sebagai jawara. Kegembiraan itu semakin lengkap ketika ia berdiri setara dengan jawara lain untuk menerima medali. " Rasanya menegangkan, apalagi tim kami kelompok terkhir ITS yang mendapatkan medali" ungkap pria peraih medali emas itu.

Hal senada turut disampaikan oleh Dr Ir Bambang Sampoerno,Kepala Lembaga Pengembangan Pendidikan, Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni  (LP2KHA) ITS.Sesuai dengan perkiraannya, ITS masih berada diposisi lima teratas. "Hanya saja, hari ini kita kecolongan oleh pendatang baru," ungkapnya.

Menyikapi hal itu, dikatakan Bambang, ITS harus segera mengubah sistim pembimbingan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Memang, untuk pimnas kali ini, kontingen ITS masih belum memaksimalkan waktu yang ada. "Meski waktu sudah diperpanjang, tetap saja ada tim yang mengupload data di waktu waktu terakhir. Bahkan untuk Pimnas pun, persiapan dilakukan di hari-hari terakhir," akunya.

Kedepannya, Ia akan memperketat persiapan pimnas. "Setiap detail timeline harus ditaati, dan pembinaan harus diperbanyak," pungkasnya. (ven)