ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
18 September 2015, 22:09

Perdana Dilombakan, Jatayu Jet Raih Juara Satu

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Robot terbang yang dilombakan dalam kriteria heavy pada lomba balap robot terbang KRTI itu memang sengaja diberi nama Jatayu Jet oleh Tim Bayucaraka ITS. Bahkan, meski menggunakan bahan kayu dan aluminium, robot ini hanya memiliki berat total 3,6 kilogram meski aturan lomba memperbolehkan hingga 4 kilogram.

Robot bikinan Isa Lufi Eka Agustin, Pandu Aulia Dyaksa, dan Moch Yusron Nafi ini juga menggunakan baterai enam cell. "Baterai inilah yang membuat robot kami ini menjadi lebih berat," terang Isa. Dengan komposisi itu, Jatayu Jet berhasil menempuh jarak 700 meter pada ketinggian 90 meter dengan kecepatan 115 kilometer per jam.

Robot ini dikatakannya menggunakan roda dengan sistem landing gear double axis untuk mengurangi guncangan ketika mendarat. Hal ini menjadi kelebihan dari Jatayu Jet dibandingkan robot terbang lainnya. "Konsep ini kami desain sendiri supaya Jatayu Jet dapat mendarat dengan mulus seperti pesawat sesungguhnya," tutur Isa.

Pun demikian, diceritakannya untuk mengikuti KRTI, sejak April hingga Juni, Isa dan tim melakukan riset mendalam pada robot mereka. Awalnya mereka berniat menggunakan konsep robot yang berbeda. Bahan yang hendak mereka gunakan sebelumnya pun adalah polyfoam agar memastikan robot tidak terlalu berat untuk mengudara. Namun, setelah melakukan berbagai pengujian dan mengalami beberapa kali kejatuhan, mereka sepakat mengganti robot dengan baru yang kemudian mereka namai Jatayu Jet.

Ia masih ingat betul ketika itu berdasarkan saran pembina, tim ini akhirnya menggunakan Kayu Balsar yang didatangkan dari Sidoarjo. Kayu tidak terlalu berat massanya ini diyakini memberikan kerangka yang lebih kuat dengan berat tak jauh berbeda dengan sebelumnya.

Penggantian bahan pesawat ini juga telah mereka lakukan sejak dua minggu sebelum pertandingan, yakni ketika mereka harus segera mengumpulkan model pesawat asli. Dalam kurun waktu tersebut, mereka hanya sempat melakukan tiga kali pengujian. Hingga akhirnya pada Rabu (16/9) mereka harus bertolak dari Surabaya menuju Yogyakarta.

Diakuinya, pada awal keberangkatan mereka pasrah mengikuti lomba ini. Namun, di luar dugaan, ketika pertandingan, Jatayu Jet menunjukkan performa luar biasa. Robot ini tidak menemukan kesulitan hingga akhirnya berhasil menggondol Juara Satu untuk kriteria Heavy Weight.

Karena itu, mereka mensyukuri kegagalan yang selalu mereka hadapi ketika melakukan riset pada pesawat polyfoam mereka. Berkat kegagalan bertubi-tubi itu, mereka mampu merangkai desain yang lebih baik pada Jatayu Jet. "Kita juara berkat kerja keras," tegas Isa.

Dikatakan Isa, nama Jatayu Jet memang pantas mereka berikan pada robot terbang buatan sendiri itu. "Jatayu merupakan burung garuda perkasa dalam legenda jawa," terangnya.  (ven/man)

Berita Terkait