ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
04 September 2015, 08:09

Arsitektur Bukukan 50 Karya Terbaik Alumninya

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

"Buku ini adalah himpunan buah tangan dari para alumni kami," tutur Ir I Gusti Ngurah Antaryama PhD. Koordinator tim pembuatan buku tersebut menambahkan karya itu tidak hanya menyoal dunia arsitektur saja. Tetapi karya lain yang berhubungan dengan desain visual.

Lahirnya masterpiece ini diakuinya diilhami oleh keadaan lulusan arsitektur yang ada di berbagai tempat. "Rata-rata yang bekerja murni sebagai arsitek hanya sekitar 20 persen saja," tuturnya. Menurutnya, itulah realita para lulusan Jurusan Arsitektur di Indonesia dan belahan negeri lainnya. Ia mengklaim ada potensi bagi para lulusan arsitektur untuk bekerja dibidang lain tetapi menggunakan dasaran arsitektur dan hal itu diperlihatkan dalam buku tersebut.

Lebih lanjut, dikatakannya pembuatan buku ini pun bisa dibilang cukup singkat. Dalam waktu kurang dari satu tahun buku ini berhasil dibuat, bahkan dikenalkan Dies Natalis Arsitektur mencapai usia emasnya. Bagi Ngurah, tatkala buku ini dibuat, ternyata ada banyak kendala yang harus dihadapi. "Kesulitan yang paling terasa adalah saat mengumpulkan karya dari para alumni," ujarnya mengenang.

Diceritakannya, hal ini lantaran dalam pembuatan bagian buku dibagi untuk tiap dekade berbeda. Karena itu, untuk karya yang lahir 30 tahun yang lalu juga bisa ditemukan dalam buku ini. "Akan tetapi untuk karya yang lahir pada dua dekade awal cukup sulit kami temukan," terangnya. Hal itu terjadi karena pada era tersebut karya yang dibuat masih dalam kertas. Sehingga banyak karya yang tidak bisa diarsipkan secara baik.

Tak berhenti sampai disana, perjuangan para tim pembuat buku pun terjadi ketika penyusunan karya ke dalam buku. "Karya yang kami terima kadang-kadang tidak ada deskripsi mengenai karyanya," tuturnya tersenyum. Karena itulah Ngurah dan tim harus membuat kata kata yang cukup bagus sehingga layak untuk masuk ke dalam buku.

Di akhir, hadirnya buku ini pun diharapkan bisa menjadi penyemangat bagi para alumni arsitektur yang sudah berkarya. Dan karyanya itu sebenarnya tidak hanya di Indonesia saja, tapi ada dimana-mana. Sehingga menurut Ngurah, orang-orang yang masuk kategori ini jangan sampai bersedih hati. "Akan tetapi harus membuat lapangan kerja baru yang tentunya memiliki dasaran arsitektur," pungkasnya. (hil/man)

Berita Terkait