ITS News

Minggu, 21 Desember 2025
04 September 2015, 19:09

Pakta Integritas, Arah Kaderisasi ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MSc ES PhD menjelaskan bahwa proses kaderisasi berlangsung  seumur hidup. Tak terkecuali saat menjadi mahasiswa. Dari tahun pertama kuliah hingga lulus, semua mahasiswa akan mengalami proses kaderisasi. ”Namun, yang harus digaris bawahi adalah kegiatan yang bersifat mengintimidasi tidak boleh dilakukan” ujarnya.

Muhammad Arif Pradana, Menteri Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) BEM ITS, membenarkan bahwa proses kaderisasi ormawa ke depan harus melalui persetujuan kajur. Mulai dari grand design kaderisasi hingga konsep harian tak boleh menyimpang dari apa yang telah disetujui oleh kajur. ”Sekarang adalah jamannya kaderisasi yang menyenangkan. Tidak ada tekanan, ancaman maupun intimidasi,” jelas mahasiswa asal Klaten tersebut.

Arif melanjutkan, dengan adanya konsep kaderisasi seperti itu, mahasiswa ITS akan lebih leluasa mengembangkan kreativitasnya. Tidak akan ada lagi ketakutan akibat status junior dan senior. Bahkan, mereka dapat berkolaborasi menghasilkan karya yang membanggakan. ”Misalnya, mahasiswa baru dan seniornya dapat berkolaborasi dengan lebih baik dalam pembuatan PKM,” paparnya.

Tidak hanya itu, elemen pengader juga harus mengetahui Analysis Row Material (ARM) setiap mahasiswa baru. ”Kita harus meninggalkan cara lama dalam melakukan kaderisasi. Karena ARM setiap maba itu berbeda. Untuk mengetahui ARM tersebut setiap HMJ diusahakan menggunakan MBTI psikotes,” terangnya.

Sistem Kaderisasi Terintegrasi

Menurut Arif, manusia itu dinamis, jadi apa yang diusahakan akan menghasilkan yang dinamis pula. Selain itu, kaderisasi ITS saat ini masih belum memiliki patokan yang jelas. Sehingga diperlukan sistem kaderisasi yang terintegrasi antara ormawa ITS. ”Tujuannya agar pola kaderisasi seluruh HMJ di ITS sama,” terangnya.

Arif menambahkan, dalam sistem terintegrasi ini, terdapat nilai-nilai yang harus ditanamkan terhadap mahasiswa baru. Hal itu sangat memudahkan HMJ untuk melakukan kaderisasi. ”Tidak hanya itu, sistem ini juga dapat dijadikan rujukan badan kemahasiswaan di ITS,” pungkasnya. (ila/ali)

Berita Terkait