Dalam sesi sambutannya, Prof Ir Joni Hermana MSc ES PhD menuturkan ada banyak sekali bagian-bagian yang masih harus disempurnakan dalam pembentukan karakter mahasiswa yang progresif. Namun, hal pertama yang menurutnya penting tuk diwujudkan sejak awal adalah semangat kesatuan. "Dari sekitar 4500 maba disini, kalian semua itu bersaudara, satu almamater ITS," ucapnya lantang di bawah panas terik matahari, Jumat (28/8).
Ia pun sempat menirukan salah satu pidato Bung Karno yang melegenda. "Beri aku sepuluh pemuda maka akan kuguncang dunia," serunya bersemangat. Ia menekankan, saking begitu besarnya peran pemuda, hingga seakan bangsa ini bertaruh harapan besar kepada generasi intelek ini, yakni mahasiswa.
Menurutnya, dengan peniadaan arogansi jurusan, himpunan, dan sebagainya, adalah langkah awal konkret yang Joni harapkan. Karenanya, pada gelaran GERIGI 2015 kali ini, semangat integralistik diharapkan mampu terukir di setiap benak mahasiswa baru ITS dan tidak bersifat momental.
Kehidupan di luar sana setelah kalian lulus, lanjut Joni, akan menyimpan rahasia yang sulit diprediksi. Karena itu, manfaatkanlah kesempatan ini untuk mengenal lebih jauh kehidupan seorang mahasiswa, bagaimana peran mahasiswa, hingga kemapuan-kemampuan lain yang tidak tersedia di bangku perkuliahan. "Jadilah angkatan 2015 yang solid sampai lulus nanti. Hingga, kalian bisa saling bahu-membahu membangun bangsa ini," pinta pria kelahiran Bandung, 55 tahun silam ini.
Bersolek Diri Hadapi MEA
Urgensi bekal dalam menghadapi MEA sudah kerap kali didengungkan. Tak ketinggalan, Joni pun menyerukan hal serupa kepada maba ITS untuk bisa mempersiapkan diri sedini mungkin guna menghadapi MEA. Sebagai institusi, ITS diakui Joni akan memberikan dukungan penuh kepada mahasiswanya. Misalnya saja mengenai akreditasi institusi. Jika sekarang hanya empat jurusan yang diajukan di sertifikasi Asean University Network (AUN) Quality Assurance (QA), maka dalam tiga tahun mendatang semua jurusan akan sudah terakreditasi secara internasional.
Joni juga mengimbau kepada mahasiswa untuk mulai menambah kemampuan personalnya. Sebab, sebagus apapun institusinya, imbuhnya, jika mahasiswanya tidak mau bergerak maka akan sia-sai. Ia memberikan saran kepada para mahasiswa untuk memperbanyak sertifikasi keahlian, manajerial, dan kemampuan memimpin maupun dipimpin.
Menurutnya, hal itu yang menyebabkan ia sangat mendukung konsep GERIGI dan Orientasi Keprofesian dan Kompetensi Berbasis Kurikulum (OK2BK) nanti. ”Selain bagus untuk membina kebanggaan akan institusi, juga melatih kerjasama dan softskill lain," pungkasnya. (owi/man)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung