MoU tersebut ditandatangani langsung oleh Kepala Biro Kajian Strategis Sumber Daya Manusia Polri Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) Eko Indra Heri dan Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MscEs PhD. Kerjasama ini menjadi langkah awal bagi kedua belah pihak untuk merealisasikan kerjasama lebih lanjut.
Kepala Kerjasama dan Promosi IPTEK Badan Inovasi dan Bisnis Ventura ITS Thomas Ari Kristianto SSn MT mengatakan, dalam kerjasama tersebut ITS bertindak sebagai pengembang teknologi. Tak hanya itu, ITS juga dinilai mampu menjadi narasumber atau saksi ahli bagi kasus yang dihadapi Mabes Polri.
Menurut hasil kesepakatan ini, ITS dapat menyediakan teknologi bagi Mabes Polri dalam hal pengamanan pelabuhan dan kemaritiman. Selain itu, ITS juga bisa berperan dalam penerapan teknologi informasi untuk surveillance dan loketer keamanan.
Lalu sebagai timbal balik, ITS meminta Mabes Polri untuk memberi pendidikan dan pencegahan kriminalitas di kalangan mahasiswa. Mulai dari penanggulangan narkoba, pengetahuan terhadap terorisme, hingga keselamatan berlalu lintas.
Dalam kerjasama ini dijelaskan bahwa ITS juga diminta melakukan analisis forensik terhadap infrastruktur di Indonesia. Hal ini didukung dengan kondisi ITS yang sekarang telah memiliki Laboratorium Rekayasa Forensik dengan peralatan yang canggih. "Forensik kita bukan tentang medik, tapi infrastruktur. Misalnya ada jembatan roboh, pembangunan jalan raya, itu kita yang analisis," jelas Thomas kepada ITS Online.
Teknologi lain yang disebut-sebut Mabes Polri adalah bidang robotika yang diaplikasikan untuk penjinakan bahan peledak. Selain itu juga terdapat teknologi untuk mengatasi cybercrime (kejahatan dunia maya, red). "Saya kira ITS harusnya bisa, karena punya banyak hacker," selorohnya.
Peningkatan Kemanan Kampus
Tak hanya soal pendidikan dan pencegahan kriminalitas, ITS juga meminta Mabes Polri bisa berperan dalam meningkatkan kemanan di Kampus ITS. Hal ini bisa direalisasikan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan rutin untuk Satuan Kemanan Kampus (SKK) dan sistem pengamanan kampus berdasarkan teritori. "Di kampus kita masih banyak motor hilang kan," ujar Dosen Jurusan Desain Produk Industri itu mencontohkan.
Di akhir Thomas mengaku kerjasama ini menunjukkan kebermanfaatan teknologi yang dimiliki ITS untuk masyarakat. "Satu lagi kesempatan ITS untuk mengimplementasikan teknologi yang dimiliki kepada pihak yang memang sangat membutuhkan. Apalagi jika digunakan untuk pelayanan masyarakat," pungkasnya. (mis/pus)