ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
22 Agustus 2015, 11:08

SIDI Batch 2 Gelar Presentasi Akhir

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Pulau poteran sejatinya adalah pulau cantik yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Selain itu, kehadiran sumber daya alam di dalamnya pun semakin menambah nilai jual dari pulau kecil ini. Di antaranya adalah Moringa Difera dan rumput laut, yang begitu diminati orang lain, khususnya pangsa pasar luar negeri untuk bisa dijadikan sumber pendapatan masyarakat pulau ini.
Begitu pun dengan Maratua, pulau yang terletak di Berau, Kalimantan Timur ini juga memiliki sejumlah keunggulan. Selain dapat dijadikan ikon wisata bahari di Berau, pulau Maratua juga menyimpan segudang sumber daya lain yang bisa dimanfaatkan untuk dikelola, misalnya saja energi. 
Sehingga, kehadiran tim SIDI Batch 2 ini diharapkan dapat merintis pengembangan dua pulau kecil tersebut. Dimulai dari sisi manajemen, pendidikan masyarakat setempat, desain arsitektural, pengelolaan serta pemanfaatan segala sumber daya alam disana.
Dalam pemaparannya, Luke Nixon, salah seorang anggota dari tim SAP mengatakan bahwa elemen penting yang dibutuhkan masyarakat pulau maratua adala sebuah kerangka manajemen. 
Terlebih Pyxera Global memang memiliki fokus khusus di bidang manajemen dan pengelolaan perangkat lunak yang kesemuanya merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaannya. "Jadi ruang lingkupnya lebih banyak meski tidak terlalu spesifik, semisal menggali bisnis apa yang berpotensi, desain perumahan, tata kelola pulau, dll," jelas pria berperawakan tinggi ini.
Berbeda dengan tim dari mahasiswa ITS dimana para mahasiswa ini dituntut untuk menggali dan berinovasi dengan pulau tersebut tetapi dengan kajian yang spesifik. Sebab, dalam satu tim terdiri dari mahasiswa dengan disiplin ilmu yang berbeda-beda. "ITS berfokus pada pengaplikasian teknologi untuk pulau-pulau tersebut nantinya," ujar Oudyziea A Samudra, seorang mahasiswa Jurusan Arsitektur yang ikut terlibat dalam tim.
Wakil Ketua SIDI, Dr Ing Setyo Nugroho mengatakan, luaran dari penelitian tim SIDI batch 2 ini adalah untuk memberikan perspektif konsep bisnis yang berkelanjutan. Dengan adanya tim ini, lanjutnya, kita jadi tahu apa saja yang kurang dan butuh inovasi yang seperrti apa. "Ada yang memiliki konsep kapal pesiar, nah kita teliti bagaimana penyesuainnya terhadap pulau-pulau kecil," terang Setyo.
Setelah presentasi akhir ini, Setyo mengungkapkan, segala ide dan inovasi yang telah digagas hasil dari penelitian ini akan ada tindak lanjut berupa jalinan kerjasama. Baik dengan pemerintah daerah, industri, pihak swasta, maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Diharapkan, kehadiran ITS dan tim yang bekerjasama lainnya akan mampu memperbaiki kehidupan serta kesejahteraan masyarakat setempat. (owi/akh)

Berita Terkait