ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
20 Agustus 2015, 19:08

Hidupkan Kembali Isu Maritim Lewat Semnas

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Adalah Agro Wisudawan dosen Teknik Kelautan ITS, Nino Krisnan dari Community for Maritime Studies Indonesia, dan Mufid Supriyanto selaku perwakilan Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Pelabuhan dan Konservasi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang menjadi pembicara pada seminar tersebut. Bahasan tentang maritim ini secara langsung dimoderatori oleh Imran Ibnu Fajri, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS.
Seminar yang bertujuan sebagai pemicu semangat membangun kemaritiman bagi pemuda utamanya mahasiswa di Indonesia ini digelar di Dinas Kelautan dan Perikanan Kecamatan Sangkapura, Bawean. Selama dua jam, sebanyak 80 peserta seminar diberikan sajian materi yang menginspirasi dari tiga pembicara yang kompeten di bidang masing-masing. 
Pembicara pertama yakni Agro Wisudawan yang mengemukakan bahasan pengembangan maritim Indonesia melalui pendidikan. Diawali pengantar kisah masa kerajaan di Indonesia, Agro banyak menginspirasi lewat kilas balik kejayaan maritim Indonesia. "Kalau bangsa ini mau maju, maka bangunlah maritimnya," ungkap dosen yang juga menjadi asisten guru besar Teknik Kelautan Prof Ir Daniel M Rosyid PhD MRINA ini. Ungkapan yang mengutip perkataan ahli sejarah Kerajaan Sriwijaya ini menjadi penggertak ampuh suasana seminar.
Menurut Agro, membangun kemaritiman Indonesia ibarat ikan paus yang mencoba menantang macan benua di daratan. "Nah, kalau kita mau mengalahkan musuh macan itu, maka ajak musuh kita ke laut," ulasnya. Ajakan untuk hijrah dari mental darat ke mental laut pun dilayangkannya dengan penuh keyakinan.

Dalam bahasannya tentang pengembangan maritim Indonesia melalui pendidikan, ia menekankan bahwa sekolah di abad ini cenderung bersifat sentralistik. Menurutnya, sekolah mencoba menstandarkan pikiran siswa agar mudah dikendalikan. Obsesi mutu yang dilakukan sekolah sejatinya menjadi masalah yang cukup riskan bagi pengembangan maritim Indonesia. "Sehingga harusnya bukan pada mutu fokusnya, tapi pada kompetensi," jelas Agro.

Di lain sisi, Nino Krisnan lebih memaparkan tentang kedaulatan dan pertahanan maritim. Terdapat tiga isu utama yang mendasari kedaulatan yakni kelautan, kepulauan, dan kemaritiman. Dari tiga isu tersebut, bahari lah yang menjadi isu strategisnya. Menurut Nino, wisata bahari menjadi cakupan keseluruhan dari tiga isu tersebut. "Pemuda harus berani membangun arena, mainkan arena yang selama ini belum ada," ucapnya penuh semangat. Mengenali potensi, merumuskan keinginan, lalu menilik peluanglah yang secepatnya harus dilakukan generasi muda.

Kemudian, pembicara terakhir, Mufid Supriyanto mengisi sesinya dengan penjelasan UPT dan kontribusinya bagi masyarakat Bawean. Salah satu peserta seminar, Muhammad Ainurrofiq mengungkapkan kesan baiknya tentang seminar ini. "Pembicaranya cukup bagus, semoga setelah ini peserta akan dipertemukan kembali dalam forum maritim tentunya," ujar mahasiswa Universitas Brawijaya tersebut. (dza/fin)

Berita Terkait