Dalam bahasannya tentang pengembangan maritim Indonesia melalui pendidikan, ia menekankan bahwa sekolah di abad ini cenderung bersifat sentralistik. Menurutnya, sekolah mencoba menstandarkan pikiran siswa agar mudah dikendalikan. Obsesi mutu yang dilakukan sekolah sejatinya menjadi masalah yang cukup riskan bagi pengembangan maritim Indonesia. "Sehingga harusnya bukan pada mutu fokusnya, tapi pada kompetensi," jelas Agro.
Di lain sisi, Nino Krisnan lebih memaparkan tentang kedaulatan dan pertahanan maritim. Terdapat tiga isu utama yang mendasari kedaulatan yakni kelautan, kepulauan, dan kemaritiman. Dari tiga isu tersebut, bahari lah yang menjadi isu strategisnya. Menurut Nino, wisata bahari menjadi cakupan keseluruhan dari tiga isu tersebut. "Pemuda harus berani membangun arena, mainkan arena yang selama ini belum ada," ucapnya penuh semangat. Mengenali potensi, merumuskan keinginan, lalu menilik peluanglah yang secepatnya harus dilakukan generasi muda.
Kemudian, pembicara terakhir, Mufid Supriyanto mengisi sesinya dengan penjelasan UPT dan kontribusinya bagi masyarakat Bawean. Salah satu peserta seminar, Muhammad Ainurrofiq mengungkapkan kesan baiknya tentang seminar ini. "Pembicaranya cukup bagus, semoga setelah ini peserta akan dipertemukan kembali dalam forum maritim tentunya," ujar mahasiswa Universitas Brawijaya tersebut. (dza/fin)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung