Dalam sambutannya, Risma berharap, SAS III berhasil finish dengan waktu tercepat tanpa mengalami kendala. "Semoga dengan memboyong SAS III, tim ITS mampu mengibarkan merah putih di Jepang," ungkapnya semangat. Senada dengan Risma, Joni juga berharap tim SA ITS mampu menyelesaikan balapan dengan waktu terbaik
Student Formula Japan (SFJ) merupakan kompetisi balap mobil formula yang diadakan satu tahun sekali oleh Society of Automotive Engineers (SAE) Jepang. Dimana, kompetisi ini mengutamakan kecepatan dan kehandalan dari mobil yang digunakan. Tahun ini sebanyak 90 tim dari delapan negara di kawasan Asia dan Eropa seperti Jepang, Austria, China, Thailand, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, dan Indonesia akan berlaga untuk merebutkan posisi Juara Umum.
Diungkapkan, Rizaldy Hakim Ash-Shiddieqy, Manager Umum Tim SA ITS tahun ini. SAS III merupakan mobil hasil pengembangan dari SAS generasi pertama (SAS I) dan generasi kedua (SAS II). Ia menambahkan, sebelumnya SAS I dan SAS II pernah berlaga di lintasan balap Negeri Sakura. "Pada ajang yang sama, di tahun 2013, SAS I mendapat Best Rookie Award yang ditujukkan kepada pendatang baru terbaik," ujar mahasiswa Jurusan Teknik Mesin ini.
Sayangnya, di tahun selanjutnya dengan memboyong SAS II tim SA gagal meraih penghargaan. Ini disebabkan karena buruknya cuaca saat kompetisi berlangsung. "SAS II tidak bisa menunjukkan performa terbaiknya, akibat badai yang menerjang area lintasan saat itu," kenangnya.
Dengan melakukan riset ulang terhadap kekurangan SAS sebelumnya. Akhirnya tim SA ITS berhasil membuat beberapa inovasi baru pada SAS III. Salah satunya dengan memperbaiki sistem dinamika SAS III. "Kekurangan SAS I dan SAS II adalah ketidakmampuan kedua mobil ini untuk melintasi tingkungan pada lintasan. Oleh karena itu, kita buat sistem dinamika yang lebih bagus untuk SAS III," jelasnya. Selain itu, untuk menambah estetika dari mobil formula ini, tim SA ITS membuat badan mobil lebih ramping.
Selain memperbaiki sistem dinamika dan badan mobil, bagian mesin SAS III juga tak luput diubah. Mengingat, mesin merupakan bagian utama dari mobil formula berkapasitas 450 cc ini. "Untuk SAS III kita gunakan mesin dengan single cylinder. Selain itu, kita juga menambahkan fuel adjuster pada SAS III," ungkap Achmad Maulana Yasin, salah satu tim engine SA ITS. Ini diyakini dapat memperbaiki performa dari SAS III ketika berlaga di sirkuit Ogasayama Sport Park, Shizuoka, Jepang pada 1-5 September mendatang.
Disinggung mengenai target ITS pada kompetisi ini. Mahasiswa yang akrab disapa Yasin, mengungkapkan bahwa SAS III mampu masuk peringkat sepuluh besar. Untuk mencapai target ini banyak upaya yang dilakukan tim SA ITS. Salah satunya dengan menguji performa SAS III secara berkala. "Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui latak kekurangan SAS III," jelasnya.
Selain itu, untuk mengetahui kesiapan SAS III, tim SA ITS melakukan test drive secara langsung di lapangan parkir Landmarck, minggu (16/8). Dalam uji coba tersebut, mobil dengan nomor balap empat puluh tujuh ini mampu melaju dengan cepat tanpa masalah. (sho/ady)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung