ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
13 Agustus 2015, 13:08

ITS Cetuskan Kedaulatan Digital Nusantara

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Melalui forum ini ITS mengumpulkan 20 mahasiswa, developer, dan investor yang bergerak dalam bidang digital untuk membahas gagasan kedaulatan digital nusantara. Tak hanya itu, forum ini juga dihadiri oleh oleh Imam Moencar, Manager Enterprise Government and Business Service Regional Telkom dan Agus Maksum, inisiator konsep Kedaulatan Digital Indonesia.

Dijelaskan oleh Yoga Widhia Pradhana, penanggung jawab Digital Forum, gagasan ini dilatarbelakangi oleh besarnya potensi internet di Indonesia. Menurutnya, selama ini Indonesia menjadi pangsa pasar besar bagi Google. Dalam setahun Google dapat meraup penghasilan hingga Rp 5,5 triliun dari Indonesia. "Sayangnya Indonesia tidak kecipratan untungnya sama sekali," ujar alumni Jurusan Teknik Elektro ini.

Selain itu, latar belakang lainnya adalah e-commerce Indonesia yang tumbuh semakin cepat. E-commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, website, atau jaringan komputer lainnya. Proses ini dapat melibatkan transfer dana elektronik dan pertukaran data elektronik. "Jika pertumbuhan ini tak dikelola dengan baik akan sia-sia," katanya.

Bahkan, internet masa kini yang identik dengan penjajahan baru terhadap Indonesia turut menjadi alasan terbentuknya gagasan ini. Bagi Yoga, adanya akulturasi budaya ketimuran dengan budaya asing justru terus mengikis budaya ketimuran. "Itulah kenapa ITS sangat terpacu untuk mencetuskan kedaulatan digital nusantara," tegasnya.

Dalam forum ini juga, dikenalkan pertama kalinya sebuah traffic provider internet gratis untuk Indonesia. Rencananya traffic provider tersebut juga akan memiliki konten berupa news, instant messenger, social media, email, dan search engine. "Dalam hal ini ITS juga bekerjasama dengan PT Telkomsel," jelas Yoga.

Instant messenger yang telah dirilis yakni catfizh, produk Teknik Elektro ITS. Sementara itu, konten News bekerjasama dengan media berita ternama di Indonesia. Untuk social media, ITS menggandeng Universitas Airlangga (Unair) dalam penggarapannya. Sedangkan konten lain masih dalam pengerjaan.

Yoga menuturkan, forum ini juga bermaksud memacu semangat para developer muda lokal untuk segera menggarap konten-konten tersebut termasuk games yang umumnya menarik minat pengguna. Dalam hal ini developer lokal tak perlu bersaing dengan developer asing seperti yang selama ini terjadi. "Karena ini produk internet lokal, semua keuntungan dan manfaatnya hanya untuk Indonesia," tutur alumni angkatan 2009 tersebut. 
Internet gratis untuk Indonesia ini direncanakan rilis Oktober mendatang. ITS telah mengupayakan untuk menjalin kerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif Nasional. Yoga berharap, produk internet gratis ini nantinya dapat dimanfaatkan masyarakat Indonesia khususnya pada tingkat ekonomi rendah. "Selama ini kan mereka belum pernah menyentuh internet," ungkapnya.

Optimalisasi DiLo 

Selain untuk mengembangkan kedaulatan digital nusantara, forum ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi DiLo. Menurut Yoga, forum ini nantinya akan berlanjut secara rutin. Hal ini dilakukan untuk mengembangkannya menjadi sebuah badan resmi pengelola bidang digital dan teknologi informasi di ITS. "Kami ingin ada wadah yang diresmikan layaknya International Office," pungkasnya(dza/pus)

Berita Terkait