Penampilan segenap mahasiswa asal negeri gingseng ini mendapat apresiasi positif dari mahasiswa ITS yang hadir. Terlebih, ketika penampilan k-pop dance berlangsung, riuh tepuk tangan langsung menggema seisi ruang acara yang bertempat di Gedung SCC Lt.3 ini. Tak mau ketinggalan, ITS pun turut mengenalkan keudayaan asli Indonesia lewat tarian tradisionalnya. Lima penari dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unit Kegiatan Tari dan Karawitan (UKTK) ini juga mampu memukau mahasiswan korea serta dosen pembimbing yang sedang berkunjung.

Rupanya, kunjungan ini merupakan satu dari berbagai agenda dari program sister city oleh Kota Surabaya dengan Kota Busan. Sejumlah mahasiswa tersebut pun belakangan diketahui akan membagikan kebudayaan, ilmu dan pengalaman mereka ke berbagai sekolah menengah atas dan perguruan tinggi di Surabaya. Mereka membawa misi pertukaran kebudayaan dari masing-masing sekolah yang dikunjungi.

Wakil Ketua Asosiasi Korea untuk Surabaya Lee Kyeong Youn mengatakan, kunjungan ini merupakan sebuah langkah awal untuk saling berbagi kebudayaan negara masing-masing. Dari sini, lanjutnya, besar kemungkinan akan dilanjutkan dengan kerjasama lain dengan sekolah atau perguruan tinggi di Kota Surabaya. "Tidak sebatas dengan Kota Surabaya sebagai mitra sister city saja," tegas pria jangkung yang fasih berbahasa Indonesia ini.

Senada dengan Lee, Deputi International Office (IO) ITS, Dr rer pol Heri Kuswanto SSi MSi mengatakan kunjungan ini tidak hanya sebatas bagian dari program kota Surabaya. Dikatakannya, ITS sebisa mungkin akan berkontribusi dalam menyuksesan misi pertukaran budaya, ilmu pengetahuan serta teknologi kedua belah negara. "Bisa dengan MoU atau bentuk kerjasama lain, nanti akan dibicarakan lebih lanjut lagi," terang pria yang juga dosen Jurusan Statisika ITS ini. Oleh karenanya, setelah acara ini mereka akan dibawa ke Jurusan Biologi dan Teknik Informatika untuk juga mengenal bagaimana kondisi akademik di ITS berikut perkembangannya. (owi/man)