Diwakili Mochammad Al, PT Garasindo menandatangani kesepakatan kerja sama riset motor listrik nasional bersama ITS. Dalam kurun waktu lima tahun ke depan, PT Garasindo akan mendukung riset ITS mengenai kendaraan motor listrik nasional, sharing akademik dari perusahaan produsen motor listrik, dan yang paling eksklusif adalah kerja sama merancang motor listrik yang bisa diproduksi secara massal di Indonesia.

Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MScES PhD mengungkapkan, ITS merupakan pihak institusi pertama yang bekerja sama dengan pihak industri untuk memproduksi hasil penelitiannya secara massal. Joni merasa bangga karena ITS telah dipercaya pihak industri untuk mengembangkan riset dan proyek masa depan yang begitu besar.

Meski begitu, proyek besar ini menyisakan tantangan bagi ITS. Hal ini karena motor listrik nasional adalah hal yang baru bagi ITS, mengingat sampai saat ini, ITS baru mengembangkan mobil listrik saja. "Maka dari itu Motor Listrik Nasional adalah tantangan besar. Namun ini juga kesempatan ITS untuk maju ke pasar industri," lanjut pria yang akrab disapa Joni ini.

Untuk itu, pihak Garasindo sendiri telah meminjami ITS beberapa motor listrik produksi AS. Salah satunya adalah motor ZERO yang seketika menarik perhatian sivitas ITS karena desainnya yang gagah. ”ZERO inilah yang akan menjadi acuan untuk pengembangan mesin dan kerangka motor bagi motor listrik ITS," ungkap Dr Mochammad Nur Yuniarto, pembimbing Tim Mobil Listrik Nasional (Molina) ITS.

Dalam kurun waktu lima tahun ini, ITS harus sudah merampungkan riset dan membuat prototype motor listrik nasional. "Nantinya, yang akan memproduksi atau finishing motor listrik adalah pihak Garasindo," lanjut Nur.

Masih panjang memang perjalanan ITS agar motor listriknya bisa diproduksi secara massal. Namun Nur menilai ini adalah langkah awal kemajuan industri otomotif Indonesia. Selama ini, dunia otomotif Indonesia dikuasi oleh pihak asing. Hal inilah yang ingin diubah baik oleh ITS maupun PT Garasindo. Sudah saatnya Indonesia untuk mencoba mandiri dari gempuran produk luar negeri.

PT Garasindo dan ITS sendiri mengakui tak mudah untuk mendirikan pasar dengan pesaing yang sudah berada di tingkat global. "Namun dengan kerja keras bersama, saya yakin kita bisa besar bersama," pungkas Nur. (gol/oly)