Selama tahun 2012 kemarin, ITS mengajukan kerjasama internasional dengan Asean University Network / Southeast Asia Engineering Education Development Network (AUN/SEED-Net). Kemudian Maret 2013, ITS secara resmi diterima menjadi anggota konsorsium AUN/SEED-Net. Namun, partisipasi ITS dalam kerjasama tersebut dirasa masih belum maksimal.
Untuk mengoptimalkan partisipasi sivitas akademika ITS dalam konsorsium itu, Maria Anityasari mengadakan teleconference antara kepala koordinator AUN/SEED-Net dengan perwakilan setiap jurusan di ITS. Setidaknya terdapat 30 dosen yang mengikuti teleconference itu.
Dalam sosialisasi tersebut, pihak AUN/SEED-Net menawarkan berbagai program kerjasama. Program kerjasama itu meliputi bidang pascasarjana, riset, dan kerjasama mobilitas, serta kolaborasi antar industri-universitas. Selain itu, kerjasama tersebut juga bisa menyediakan bantuan beasiswa.
Tetapi, permasalahan yang dihadapi saat ini adalah perbedaan penanggung jawab setiap program. Biasanya penanggung jawab program adalah orang yang berkaitan dengan program itu, dan setiap partisipan masing masing program akan berurusan dengan penanggung jawab program. Hal ini mengakibatkan berseliwernya informasi dimana mana, sehingga tidak tersebar secara merata. Tak ayal, banyak program yang terlambat atau bahkan tidak diketahui oleh dosen.
Mengatasi hal ini, Maria mengusulkan untuk mengumpulkan semua informasi dalam satu pintu untuk kemudian dibagikan ke seluruh sivitas akademika ITS secara merata. Untuk mengumpulkan informasi ini, akan dikoordinasikan oleh salah seorang staff Internasional Office yakni Cahyani Pratiwi.
Cahyani kemudian bertanggung jawab menerima, mengumpulkan, serta membagikan semua informasi kepada mailing list (milis) dalam cakupan ITS, semua ketua jurusan, dan juga broadcast ke semua email ITS, termasuk email dosen dan mahasiswa. "Dengan demikian, semua informasi tersebar secara cepat dan merata," terang Maria.
Selain itu, Maria mencanangkan segera menerbitkan newsletter di kampus ITS. Newsletter tersebut akan diterbitkan sekali tiap tiga bulan. "Di dalamnya bisa terdapat semua informasi terbaru setiap ada tawaran program bagi ITS," jelas dosen teknik Industri itu.
Melalui beberapa cara itu, ia berharap tidak ada lagi yang menyia-nyiakan program berharga yang ditawarkan ke ITS. "Kita juga berharap semuanya berperan aktif mengikuti program yang ada, jangan sampai ada program yang terlewatkan," pungkasnya. (ven/akh).